1.
Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi di segala bidang semakin meningkat, termasuk bidang kesehatan secara
umum. Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran telah mencapai taraf yang sangat memuaskan
dalam hal mengatasi penderitaan dan kematian penyakit tertentu. Namun demikian,
masalah kesehatan bagi masyarkat umum masih sangat rawan. Walaupun pada
beberapa tahun terakhir ini sejumlah penyakit menular tertentu sudah dapat
diatasi, tetapi di lain pihak timbul masalah baru dalam bidang kesehatan
masyarakat, baik yang berhubungan dengan penyakit menular dan tidak menular,
maupun yang berhubungan erat dengan gangguan kesehatan masyarakat (Noor, 2006).
Dewasa ini banyak penyakit menular
yang telah mampu diatasi bahkan ada yang telah dapat dibasmi berkat kemajuan
teknologi dalam mengatasi masalah lingkungan biologis yang eret hubungannya
dengan penyakit menular. Akan tetapi masalah penyakit menular masih tetap
dirasakan oleh sebagian besar penduduk Negara sedang berkembang. Salah satunya
adalah masalah penyakit menular yang penularannya melalui vector nyamuk (Noor,
2006).
Berdasarkan laporan dari Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, sampai pertengahan tahun 2001 kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah menjadi masalah endemis di 122
kabupaten, 605 kecamatan dan 1800 desa/kelurahan di Indonesia. Dan pada tahun
2004, diperkirakan 1/5 penduduk dunia atau 1,1 milyar penduduk di 83 negara
berisiko terinfeksi filariasis, terutama di daerah tropis dan beberapa daerah
subtropis.
Kejadian penyakit yang penularannya
dibawa oleh vector nyamuk tersebut, disebabkan oleh tingginya kepadatan vektor
nyamuk khususnya di Indonesia, indeks premis/HI diperkirakan 20% atau 5% di
atas nilai ambang risiko penularan. Tetapi hasil penelitian di berbagai daerah
menunjukkan angka yang lebih tinggi (Nasrin, 2008).
2.
Tujuan Penulisan
a. Sebagai salah satu tugas dari
dosen mata kuliah mikrobiologi
dan parasitologi.
b. Mengetahui perbedaan vector nyamuk (Aedes, Anopheles,
dan Culex) dilihat dari ciri, aktivitas menggigit, siklus hidup, perkembangbiakan
nyamuk, habitat, pemilihan hospes, distribusi dan penyakit yang dapat
ditularkan oleh nyamuk.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Nyamuk sebagai Vektor
Entomologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang serangga, dikhususkan kepada serangga yang merupakan vektor
penyakit tertentu. Vektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan
menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang
rentan. Serangga yang merupakan vektor penyakit adalah nyamuk.
Nyamuk adalah serangga tergolong
dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora,
Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta,
dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang
merangkum 2700 spesies (Gandahusada, 1998).
2.
Deskripsi Morfologi Nyamuk
Berdasarkan Michigan Mosquito
Control Association (2002) dalam Lestari (2009), nyamuk memiliki ukuran
tubuh yang relatif kecil, memiliki kaki panjang dan merupakan serangga yang
memiliki sepasang sayap sehingga tergolong pada ordo Diptera dan famili
Culicidae. Nyamuk dewasa berbeda dari ordo Diptera lainnya karena nyamuk
memiliki proboscis yang panjang dan sisik pada bagian tepi dan vena sayapnya
Tubuh nyamuk terdiri atas tiga bagian yaitu kepala, dada dan perut. Nyamuk
jantan berukuran lebih kecil daripada nyamuk betina. Nyamuk memiliki sepasang
antena berbentuk filiform berbentuk panjang dan langsing serta terdiri atas 15
segmen. Antena dapat digunakan sebagai kunci untuk membedakan kelamin pada
nyamuk dewasa. Antena nyamuk jantan lebih lebat daripada nyamuk betina. Bulu
lebat pada nyamuk jantan disebut plumose sedangkan pada nyamuk betina
yang jumlahnya lebih sedikit disebut pilose (Lestari, 2009).
Palpus dapat digunakan sebagai kunci
identifikasi karena ukuran dan bentuk palpus masing-masing spesies
berbeda. Sepasang palpus terletak diantara antena dan proboscis.
Palpus merupakan organ sensorik yang digunakan untuk mendeteksi karbon
dioksida dan mendeteksi tingkat kelembaban. Proboscis merupakan
bentuk mulut modifikasi untuk menusuk. Nyamuk betina mempunyai proboscis
yang lebih panjang dan tajam, tubuh membungkuk serta memiliki bagian
tepi sayap yang bersisik (Lestari, 2009). Menurut Thielman dan Hunter (2007) dalam
Lestari (2009), dada terdiri atas protoraks, mesotoraks dan metatoraks.
Mesotoraks merupakan bagian dada yang terbesar dan pada bagian atas disebut scutum
yang digunakan untuk menyesuaikan saat terbang. Sepasang sayap terletak
pada mesotoraks. Nyamuk memiliki sayap yang panjang, transparan dan terdiri
atas percabangan-percabangan (vena) dan dilengkapi dengan sisik. Kaki terdapat
pada setiap segmen dan dilengkapi dengan sisik. Perut nyamuk tediri atas
sepuluh segmen, biasanya yang terlihat segmen pertama hingga segmen ke delapan,
segmen-segmen terakhir biasanya termodifikasi menjadi alat reproduksi. Nyamuk
betina memiliki 8 segmen yang lengkap, akan tetapi segmen 9 dan 10 biasanya
tidak terlihat dan memiliki cerci yang melekat pada segmen ke 10.
Beberapa jenis nyamuk, seperti Culex dan Mansonia memiliki ujung
perut yang tumpul (Lestari, 2009).
Nyamuk jantan dan betina dewasa
perbandingan 1:1, nyamuk jantan keluar terlebih dahulu dari kepompong, baru
disusul nyarnuk betina, dan nyamuk jantan tersebut akan tetap tinggal di dekat
sarang, sampai nyamuk betina keluar dari kepompong, setelah jenis betina
keluar, maka nyamuk jantan akan langsung mengawini betina sebelum mencari
darah. Selama hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin. Dalam perkembangan
telur tergantung kepada beberapa faktor antara lain temperatur dan kelembaban
serta species dari nyamuk (Lestari, 2009). Bagian mulut pada nyamuk betina,
membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian
kasus, burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk
betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan kebanyakan nyamuk betina
perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan
berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk
menghisap darah (Lestari, 2009).
3.
Ciri Dan Kebiasaan Menggigit
Ukuran dan warna nyamuk jenis ini
kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan nutrisi yang
diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki
perbedaan dalam hal ukuran, nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil dari betina
dan terdapatnya rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini
dapat diamati dengan mata telanjang (Gandahusada, 1998). Waktu keaktifan
mencari darah dari masing - masing nyamuk berbeda –beda, nyamuk yang aktif pada
malam hari menggigit, adalah anopheles dan culex sedangkan nyamuk
yang aktif pada siang hari menggigit yaitu Aedes. Khusus untuk
anopheles, nyamuk ini bila menggigit mempunyai perilaku bila siap menggigit
langsung keluar rumah. Pada umumnya nyamuk yang menghisap darah adalah nyamuk
betina (Nurmaini. 2003). Sesuai dengan buku Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku
Vektor dari Depkes RI (2001) bahwa nyamuk yang aktif menghisap darah pada malam
hari umumnya mempunyai dua puncak akitivitas, yaitu puncak pertama terjadi
sebelum tengah malam dan yang kedua menjelang pagi hari, namun keadaan ini
dapat berubah oleh pengaruh suhu dan kelembaban udara (Rosa, 2009).
a. Nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang
dengan tubuh berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik
dengan gari-garis putih keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak
dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari
spesies ini. Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau
terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua (Nursakinah,
2008). Nyamuk ini hidup di dalam dan di sekitar rumah. Nyamuk betina lebih
menyukai darah manusia (anthropophilic) daripada darah binatang. Nyamuk
ini memiliki kebiasaan menghisap darah pada jam 08.00-12.00 WIB dan sore hari
antara 15.00-17.00 WIB. Kebiasaan menghisap darah ini dilakukan
berpindah-pindah dari individu satu ke individu lain (Gandahusada, 1998).
b. Nyamuk Aedes albopictus
Nyamuk A. albopictus memiliki kesamaan morfologi
dengan A.aegypti. Perbedaan keduanya terletak pada garis putih yang
terdapat pada bagian scutumnya. Scutum A.albopictus berwarna
hitam hanya berisi satu garis putih tebal di bagian dorsalnya (Gandahusada,
1998). Nyamuk betina aktif di luar ruangan yang teduh dan terhindar dari angin.
Nyamuk ini aktif menggigit pada siang hari. Puncak aktivitas menggigit ini
bervariasi tergantung habitat nyamuk meskipun diketahui pada pagi hari dan
petang hari (Lestari, 2009).
c.
c.
Nyamuk Anopheles
Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk
yang menyebabkan penyakit malaria. Ciri nyamuk ini adalah hinggap dengan posisi
menukik atau membentuk sudut Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula
yang kakinya berbercak-bercak putih. Waktu menggigit biasanya dilakukan malam
hari (Gandahusada, 1998). Aktivitas menggigit nyamuk Anopheles di dalam
rumah terjadi peningkatan pada pukul 23.00 WIB kemudian turun dan meningkat
lagi pada pukul 02.00 dan 03.00 dini hari, sedangkan aktivitas menggigit di
luar rumah terjadi peningkatan pada pukul 24.00 WIB dan kemudian turun dan
meningkat lagi pada pukul 05.00 dini hari.(Rosa, 2009).
d. Nyamuk Culex quinquefasciatus
Nyamuk C. quinquefasciatus memiliki tubuh berwarna
kecokelatan, proboscis berwarna gelap tetapi kebanyakan dilengkapi
dengan sisik berwarna lebih pucat pada bagian bawah, scutum berwarna
kecoklatan dan terdapat warna emas dan keperakan di sekitar sisiknya. Sayap
berwarna gelap, kaki belakang memiliki femur yang berwarna lebih pucat,
seluruh kaki berwarna gelap kecuali pada bagian persendian. (Lestari, 2009).
Nyamuk C. quinquefasciatus bisa hidup baik di dalam maupun luar ruangan
(Russel, 1996). Spesies ini sering ditemukan di dalam rumah dan nyamuk betina
merupakan nyamukyang aktif pada malam hari. Nyamuk ini lebih menyukai menggigit
manusia setelah matahari terbenam (Lestari, 2009).
4.
Siklus Hidup Nyamuk
Nyamuk termasuk serangga yang mengalami metamorfosis
sempurna (holometabola) karena mengalami empat tahap dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan. Tahapan yang dialami oleh nyamuk yaitu tahap telur, larva, pupa
dan dewasa. Telur nyamuk akan menetas menjadi larva dalam waktu 1-2 hari pada
suhu 20-40°C. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan larva dipengaruhi oleh
suhu, tempat, keadaan air dan kandungan zat makanan yang ada di tempat
perindukan. Pada kondisi optimum, larva berkembang menjadi pupa dalam waktu 4-9
hari, kemudian pupa menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 2-3 hari sehingga waktu
yang dibutuhkan dari telur hingga dewasa yaitu 7-14 hari (Gandahusada, 1998).
Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada tempat yang
keberadaannya kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari
nyamuk berbeda – beda tergantung dari jenisnya.
1) Nyamuk Aedes meletakkan telur dan
menempel pada yang terapung diatas air atau menempel pada permukaan benda yang
merupakan tempat air pada batas permukaan air dan tempatnya.
2) Nyamuk anopeles akan meletakkan telurnya
dipermukaan air satu persatu atau bergerombolan tetapi saling lepas, telur
anopeles mempunyai alat pengapung.
3) Nyamuk culex akan meletakkan telur
diatas permukaan air secara bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit sehingga
mampu untuk mengapung, sedangkan jentiknya menggantung di air (Nurmaini, 2001).
5.
Perkembangbiakkan Nyamuk
Perkembangbiakan nyamuk selalu
memerlukan tiga macam tempat yaitu tempat berkembang biak (breeding places),
tempat untuk mendapatkan unpan/darah (feeding places) dan tempat untuk
beristirahat (reesting palces). Nyamuk mempunyai tipe breeding palces yang
berlainan seperti culex dapat berkembang di sembarangan tempat air, sedangkan
Aedes hanya dapat berkembang biak di air yang cukup bersih dan tidak beralaskan
tanah langsung, mansonia senang berkembang biak di kolam-kolam, rawa-rawa danau
yang banyak tanaman airya dan Anopeheles bermacam breeding places, sesuai
dengan jenis anophelesnya sebagai berikut :
1) Anopheles Sundaicus, Anopheles
subpictus clan anopheles vagus senang berkembang biak di air payau.
2) Tempat yang langsung mendapat sinar
matahari disenangi nyamuk anopheles sundaicus, anopheles mucaltus dalam
berkembang biak.
3) Breeding palces yang terlindung dari
sinar matahari disenangi anopheles vagus, anopheles barbumrosis untuk
berkembang biak.
4) Air yang tidak mengalir sangat
disenangi oleh nyamuk anopheles vagus, indefinitus, leucosphirus untuk tempat
berkembang biak.
5) Air yang tenang atau sedikit
mengalir seperti sawah sangat disenangi anopheles acunitus, vagus, barbirotus,
anullaris untuk berkembang biak (Nurmaini, 2003).
Tempat
beristirahat (resting places) biasanya setelah nyamuk betina menggigit
orang/hewan, nyamuk tersebut akan beristirahat selama 2 – 3 hari, misalnya pada
bagian dalam rumah sedangkan diluar rumah seperti gua, lubang lembab, tempat
yang berwarna gelap dan lain – lain merupakan tempat yang disenangi nyamuk
untuk berisitirahat (Nurmaini, 2003).
6.
Habitat Nyamuk
Habitat nyamuk Menurut Gandahusada
(1998), nyamuk lebih menyukai tempat perindukan yang berwarna gelap, terlindung
dari sinar matahari, permukaan terbuka lebar, berisi air tawar jernih dan
tenang. Tempat perindukan nyamuk (tempat nyamuk meletakkan telur) terletak di
dalam maupun di luar rumah. Tempat perindukan di dalam rumah yaitu
tempat-tempat penampungan air antara lain bak air mandi, bak air WC, tandon air
minum, tempayan, gentong air, ember, dan lain - lain. Tempat perindukan di luar
rumah antara lain dapat ditemukan di drum, kaleng bekas, botol bekas, pot
bekas, pot tanaman hias yang terisi air hujan dan lain-lain. Tempat perindukan
nyamuk juga dapat ditemukan pada tempat penampungan air alami misalnya pada
lubang pohon dan pelepah-pelepah daun (Gandahusada, 1998)
7.
Pemilihan Hospes
Menurut Supartha (2008) dalam
Lestari (2009), nyamuk betina membutuhkan darah untuk perkembangan telurnya.
Darah dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan protein dalam proses pematangan
telurnya). Perilaku mengkonsumsi darah inilah yang meningkatkan potensi nyamuk
sebagai vektor penyakit. Nyamuk ini tertarik oleh karbon dioksida, bau
tubuh dan panas tubuh hewan ataupun manusia. Kesukaan memilih inang
mempengaruhi perilaku menghisap darah. Beberapa nyamuk lebih menyukai darah manusia
(anthropophilic) dan lainnya lebih menyukai darah hewan (zoophilic)
atau bahkan menyukai keduanya. C. quinquefasciatus, A. aegypti dan
A.albopictus merupakan beberapa spesies yang tergolong anthropophilic
sedangkan C. tritaeniorhynchus merupakan salah satu nyamuk
yang tergolong zoophilic (Lestari, 2009).
8.
Distribusi Penyebaran Nyamuk
Menurut Gandahusada (1998), nyamuk
tribus culini (culex, Aedes, Mansonia) mempunyai jarak terbang pendek, biasanya
hanya dalam puluhan meter saja, walaupun ada yang jarak terbang jauh kira-kira
30km (aedes vexans). Berbeda dengan tribus culini, tribus anophelini (
anopheles), mempunyai jarak terbang 0,5-3 km, dan dapat dipengaruhi oleh
transportasi seperti (kendaran, kereta api, kapal laut dan kapal terbang) dan
kencangnya angin.
9.
Penyakit yang ditularkan oleh Nyamuk
Beberapa penyakit yang ditularkan
oleh nyamuk menurut Gandahusada (1998), antara lain demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk A.
aegypti atau A. albopictus, malaria yang ditularkan oleh
nyamuk Anopheles yaitu An. sundaicus, An. subpictus, An. aconitus dan
An. maculatus), filariasis (penyakit kaki gajah) yang ditularkan oleh
nyamuk Culex, Anopheles, Aedes dan Mansonia, chikungunya yang
ditularkan oleh A. Aegypti, A. albopictus, Culex fatigans dan
Mansonia sp.
1)
Malaria
Malaria adalah suatu infeksi darah
yang menyebabkan demam panas tinggi dan kedinginan. Ia disebabkan oleh parasit
(disebut plasmodium) yang ditularkan pada manusia oleh sejenis nyamuk tertentu
yang menggigit kebanyakan pada malam hari. Jutaan orang mati setiap tahun
akibat malaria, dan beberapa juta orang lagi hidup bersama penyakit ini.
Malaria secara khusus berbahaya bagi anak-anak usia di bawah 5 tahun, wanita
hamil, dan orang penderita HIV/AIDS. Kehamilan menurunkan kemampuan seorang
wanita untuk memerangi penyakit dan infeksi. Jika seorang wanita hamil mengidap
malaria, ia juga dapat menderita anemia (kurang darah), dan anemia ini akan
memperbesar resiko kematian pada saat atau setelah persalinan. Penyakit malaria
pada masa hamil dapat pula menyebabkan keguguran atau kelahiran dini, bayi
terlalu kecil, atau kelahiran mati.
Ada beberapa jenis malaria. Orang
bisa hidup bertahun-tahun dengan beberapa jenis malaria, dan kebanyakan malaria
dapat disembuhkan. Tetapi malaria otak (Plasmodium falciparum) dapat
menyebabkan kematian dalam 1 atau 2 hari setelah terinfeksi. Di daerah dimana
terdapat malaria otak, penting untuk segera melakukan pengujian dan mencari
pengobatan jika Anda curiga terkena malaria. Biasanya malaria menyebabkan demam
setiap 2 atau 3 hari, tapi pada awalnya demam dapat terjadi setiap hari. Siapa
pun yang menderita demam yang tak jelas alasannya sebaiknya menjalani pengujian
untuk malaria. Hal ini dapat dilakukan di hampir semua pusat-pusat kesehatan.
Jika hasil pengujian darah mengatakan positif mengidap malaria, atau jika
pengujian tak dapat dilakukan, segera mencari pengobatan.
Ѽ
Tanda-tanda
Malaria menyerang dalam 3 tahap:
· Tanda pertama adalah rasa kedinginan
dan sering sakit kepala. Penderita menggigil selama 15 menit sampai 1 jam.
· Kedinginan diikuti dengan demam
tinggi. Penderita menjadi lemah dan kadang-kadang mengigau. Demamnya bisa
berlangsung antara beberapa jam sampai beberapa hari.
· Akhirnya penderita mulai berkeringat
dan demamnya menurun. Setelah demamnya turun, penderita merasa lemah.
Ѽ Pengobatan
Jika memungkinkan, lakukan pengujian darah. Mulailah pengobatan
segera setelah tanda-tanda pertama terlihat. Karena malaria dipindahkan dari
orang yang satu ke orang yang lain oleh nyamuk maka dengan mengobati orang yang
sakit berarti kita juga melindungi orang lain agar tidak terinfeksi. Setelah
Anda diobati maka nyamuk yang menggigit Anda tidak akan menularkan malaria ke
orang lain. Cari tahu obat malaria apa yang dianjurkan oleh petugas kesehatan
setempat. Di beberapa tempat, parasit malaria telah berkembang menjadi parasit
yang tidak mempan diobati. Ini berarti bahwa obat yang semula ampuh mencegah
atau mengobati malaria sudah tidak lagi efektif. Obat-obatan yang dapat
menyembuhkan malaria di satu daerah belum tentu dapat menyembuhkan malaria yang
ditemukan di tempat lain.
Saat ini ada obat-obatan atau kombinasi obat-obatan baru
yang diberikan untuk mengobati malaria di berbagai daerah. Salah satunya adalah
artemisinin (sudah digunakan bertahun-tahun di Cina), yang sering diberikan
bersama dengan obat antimalaria lainnya atau dengan antibiotik. Di beberapa daerah
klorokin (obat yang paling banyak digunakan selama bertahun-tahun) masih ampuh.
Satu-satunya cara untuk mengetahui obat apa yang ampuh di daerah Anda adalah
dengan menanyakannya pada petugas kesehatan setempat.
Ѽ
Pencegahan
Malaria paling sering muncul pada saat udara panas, di musim
hujan karena nyamuk pembawa malaria berkembangbiak di air yang hangat dan tidak
mengalir. Tapi di beberapa daerah di dunia, malaria juga ditemukan di musim
kering di mana nyamuk mendapat tempat berkembangbiak dalam genangan air di
kolam-kolam kecil. Seperti halnya pada demam berdarah dan demam penyakit
kuning, cara terbaik untuk mencegah malaria adalah dengan menghindari gigitan
nyamuk. Tidur di bawah kelambu berinsektisida adalah cara yang baik untuk
mencegah dan mengendalikan malaria.
2) Demam Berdarah
Demam berdarah disebabkan oleh virus
yang disebarkan oleh nyamuk hitam bintik-bintik putih yang dari jauh terlihat
seperti garis putih. Kaki-kakinya juga bergaris-garis. Nyamuk ini sering
disebut “nyamuk demam penyakit kuning” karena ia dapat pula membawa demam
penyakit kuning. Demam berdarah biasanya terjadi pada saat udara panas di musim
hujan dan paling sering terjadi di kota-kota, di tempat-tempat air tergenang,
dan di tempat yang saluran pembuangan airnya buruk. Pertama kali seseorang
terkena demam berdarah, biasanya ia akan sembuh dengan istirahat dan minum
banyak air. Tetapi jika seseorang terkena untuk kedua kalinya, akan lebih
berbahaya dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Ѽ
Tanda-tanda
Pada awal penyakit, seseorang akan tiba-tiba mengalami demam
tinggi disertai kedinginan, sakit di beberapa bagian tubuh (demam berdarah
sering disebut “demam patah tulang), sakit kepala, dan sakit tenggorokan.
Penderita merasa sangat sakit dan lemah. Setelah 3 sampai 4 hari penderita
biasanya merasa lebih baik selama beberapa jam sampai 2 hari. Kemudian
penyakitnya akan kembali selama 1 atau 2 hari, kadang dengan bintik merah yang
dimulai dari tangan dan kaki. Bintik merah kemudian menyebar ke lengan, kaki,
dan badan (tapi biasanya tidak sampai ke muka). Bayi, anak-anak, dan orang tua,
atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya penderita
HIV/AIDS), beresiko menderita demam berdarah dalam bentuk yang lebih parah yang
disebut demam pendarahan. Jika tidak segera diobati, bentuk demam berdarah ini
menyebabkan pendarahan dari kulit dan dapat mengarah pada kematian.
Ѽ
Pengobatan
Tidak ada obat untuk mengobati demam berdarah dan tidak ada
vaksin untuk mencegahnya. Pada kebanyakan kasus, demam berdarah dapat diobati
di rumah dengan banyak istirahat, minum banyak cairan, dan minum tablet
ibuprofen atau paracetamol atau acetaminophen (bukan aspirin) untuk mengurangi
rasa sakit dan demam.
Ѽ
Pencegahan
Nyamuk penyebar demam berdarah berkembangbiak di genangan
air bersih. Tidak seperti nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah kebanyakan
menggigit di siang hari. Karena itulah kelambu tidak banyak berpengaruh kecuali
bagi anak kecil atau orang tua yang biasa tidur pada siang hari. Nyamuk-nyamuk
demam berdarah biasanya berdiam di tempat yang terlindung, gelap, seperti di
bawah meja atau di bawah tempat tidur, atau di sudut-sudut yang gelap. Untuk
mencegah demam berdarah, cara terbaik adalah menghindari gigitan nyamuk.
3)
Demam Chikungunya
Penyakit demam virus jenis ini sembuh dengan sendirinya
ditandai dengan arthralgia atau arthritis, terutama di pergelangan tangan,
lutut, pergelangan kaki dan persendian lainnya dari kaki dan tangan yang
berlangsung beberapa hari hingga berbulan-bulan. Dikenal juga dengan nama
lumpuh layu.
Ѽ
Penyebab
Demam chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya,
termasuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus, dan ditularkan nyamuk Aedes
Aegypti. Virus ini terus menimbulkan epidemi di wilayah tropis Asia dan Afrika.
Ѽ
Gejala
Gejala demam chikungunya mirip dengan demam berdarah
dengue yaitu demam yang tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, sakit
perut, nyeri sendi dan otot serta bintik-bintik merah pada kulit terutama badan
dan lengan. Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada chikungunya tidak ada
perdarahan hebat, renjatan (schok) maupun kematian. Masa inkubasi dari demam
Chikungunya dua sampai empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai
10 hari . Gejala utama terkena penyakit demam chikungunya adalah tiba-tiba
tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian. Bahkan, karena salah satu
gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa
sakit pada tulang-tulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu
tulang. Dalam beberapa kasus didapatkan juga penderita yang terinfeksi tanpa
menimbulkan gejala sama sekali atau silent virus chikungunya.
Ѽ
Pengobatan
Demam Chikungunya termasuk Self Limiting Disease atau
penyakit yang sembuh dengan sendirinya. Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk
penyakit ini. Pengobatan yang diberikan hanyalah terapi simtomatis atau
menghilangkan gejala penyakitnya, seperti obat penghilang rasa sakit atau demam
seperti golongan parasetamol. Sebaiknya dihindarkan penggunaan obat sejenis
asetosal. Untuk memperbaiki keadaan umum penderita dianjurkan makan makanan
yang bergizi, cukup karbohidrat dan terutama protein serta minum sebanyak
mungkin. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar atau minum jus buah segar.
Pemberian vitamin peningkat daya tahan tubuh mungkin
bermanfaat untuk penanganan penyakit. Selain vitamin, makanan yang mengandung
cukup banyak protein dan karbohidrat juga meningkatkan daya tahan tubuh. Daya
tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa mempercepat penyembuhan
penyakit. Minum banyak juga disarankan untuk mengatasi kebutuhan cairan yang
meningkat saat terjadi demam.
Ѽ
Pencegahan
Tidak ada cara lain untuk mencegah demam chikungunya kecuali
mencegah gigitan nyamuk serta memberantas tempat berkembangbiaknya nyamuk
dengan cara Tiga M (Menutup, Menguras dan Mengubur barang bekas yang bisa
menampung air) atau menaburkan bubuk abate pada penampungan air sebagaimana
mencegah demam berdarah.
4) Demam Penyakit Kuning
Demam penyakit kuning dibawa oleh nyamuk-nyamuk di Afrika
dan sebagian Amerika Selatan. Ada dua macam demam penyakit kuning dan mereka
menyebar dengan cara yang berbeda:
·
Demam penyakit kuning hutan menyebar
dari nyamuk yang terinfeksi ke monyet, dan kembali lagi dari monyet ke nyamuk.
Manusia terinfeksi saat mereka digigit oleh nyamuk yang telah terinfeksi oleh
monyet. Demam penyakit kuning hutan jarang terjadi dan kebanyakan diderita oleh
mereka yang bekerja di hutan-hutan tropis.
·
Demam penyakit kuning perkotaan
adalah penyebab dari kebanyakan wabah dan epidemi demam penyakit kuning.
Seperti malaria dan demam berdarah, demam penyakit kuning perkotaan menyebar
melalui gigitan nyamuk dan hisapan darah dari orang yang sudah terinfeksi dan
kemudian infeksinya dipindahkan ke orang lain yang digigit nyamuk tadi.
Demam
penyakit kuning perkotaan disebarkan oleh nyamuk hitam yang sama dengan yang
menyebarkan demam berdarah. Nyamuknya mempunyai bintik-bintik putih di
sepanjang punggung dan kaki-kakinya. Nyamuk ini hidup dan berkembangbiak dalam
genangan air di kota-kota dan desa-desa.
Ѽ
Tanda-tanda
Demam penyakit kuning menyebabkan demam panas dingin, nyeri
otot (terutama sakit punggung), sakit kepala, kehilangan nafsu makan, mual dan
muntah, demam tinggi dan denyut nadi lemah. Bagi kebanyakan orang, penyakit ini
menghilang setelah 3 atau 4 hari. Tapi untuk sebagian orang, sekitar 1 dari 7
penderita, demamnya kambuh 24 jam setelah tanda pertamanya hilang. Penyakit
kuning, nyeri dada, dan muntah dapat diikuti dengan pendarahan dari mulit,
hidung, mata, dan perut. Kematian dapat terjadi antara 10 sampai 14 hari,
tetapi separuh dari mereka yang sakit demam penyakit kuning ini untuk yang
kedua kalinya selamat tanpa ada masalah kesehatan serius.
Ѽ
Pengobatan
Pengobatan terbaik untuk demam penyakit kuning adalah
istirahat dan minum banyak cairan. Kebanyakan orang sembuh total setelah
beberapa waktu dan badan mereka membentuk antibodi terhadap demam penyakit
kuning. Sejumlah kecil orang terkena penyakit ini untuk kedua kali sebelum
mereka sembuh betul dari serangan yang pertama. Tapi biasanya mereka juga akan
pulih dan sehat kembali.
Ѽ
Pencegahan
Seperti halnya malaria dan demam berdarah, cara terbaik
mencegah demam penyakit kuning adalah menghindari gigitan nyamuk.
5) Penyakit Kaki Gajah
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular yang
disebabkan cacing yang ditularkan melalui gigitan berbagai jenis nyamuk. Cacing
jenis Wuchereria bancrofti yang paling sering ditemukan di negeri tropis
seperti Indonesia. Kemudian ada jenis lain bernama Brugia malayi merupakan
jenis endemis di daerah pedesaan di India, Asia Tenggara, daerah pantai utara
China dan Korea Selatan. Dan yang terakhir jenis Brugia timori yang banyak
ditemukan di daerah pedesaan di Kepulauan Timor, Flores, Alor dan Roti di
Tenggara Indonesia. Penyakit kaki gajah bersifat menahun (kronis). Apabila
tidak mendapat pengobat sesegera mungkin, bisa menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
Akibatnya penderita tidak dapat bekerja optimal bahkan hidupnya bergantung pada
orang lain.
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah
apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif, yaitu nyamuk yang
mengandung larva stadium III (L3). Nyamuk tersebut mendapat cacing filarial
kecil (mikrofilaria) sewaktu mengisap darah penderita yang mengandung
mikrofilaria atau binatang reservoir yang mengandung mikrofilaria. Siklus
penularan penyakit kaki gajah ini melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam
tubuh nyamuk (vektor) dan tahap kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes)
dan reservoir. Apabila pasien menderita filariasis akut akan terlihat gejala
klinis berupa demam berulang-ulang selama 3-5 hari. Demam dapat hilang bila
istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat. Pembengkakan kelenjar getah
bening (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis)
yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan
sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan ke arah ujung
(retrograde lymphangitis). Akibat seringnya menderita pembengkakan, kelenjar
getah bening dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah. Terjadi pembesaran
tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa
panas (early lymphodema).
Ѽ
Gejala
Sedangkan gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang
menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar
(elephantiasis skroti).
Ѽ
Pengobatan
Pengobatan filariasis secara massal dilakukan di daerah
endemis dengan menggunakan obat diethyl carbamazine citrate (DEC)
dikombinasikan dengan Albenzol sekali setahun selama 5-10 tahun. Untuk mencegah
reaksi samping seperti demam, diberikan parasetamol. Dosis obat untuk sekali
minum adalah DEC 6 mg/kg/berat badan, Albenzol 400 mg (1 tablet).
Ѽ
Pencegahan
Satu-satunya cara pencegahan penyakit kaki gajah ini adalah
dengan berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vektor, misalnya,
menggunakan kelambu bula akan sewaktu tidur. Menutup ventilasi rumah dengan
kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk bakar, mengoles
kulit dengan obat antinyamuk. Atau memberantas nyamuk dengan membersihkan
tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk. Menimbun,
mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk.
Serta membersihkan semak-semak di sekitar rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2008. Perkembangan Kasus Demam Berdarah di Indonesia.
http://www.depkes.go.id. Diakses tanggal 13 Maret 2011.
Gandahusada, s; D. Henry; Pribadi W. 1998. Parasitologi
Kedokteran Edisi Ketiga. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.
Lestari, Bekti D; Gama Z.P; Rahardi Brian. 2009.
Identifikasi Nyamuk Di Kelurahan Sawojajar Kota Malang.
http://biologi.ub.ac.id/files/2010/12/BSS2010ZPGBR.pdf.
Diakses Tanggal 8 Maret 2011.
Nasrin. 2008. Faktor-Faktor Lingkungan dan
Perilaku yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kabupaten Bangka Barat.
http://eprints.undip.ac.id/18335/1/N_A_S_R_I_N.pdf.
Diakses tanggal 10 Maret 2011.
Noor, Nasry. 2006. Pengantar Epidemiologi
Penyakit Menular, PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Nurmaini. 2001. Identifikasi ,Vektor
dan Binatang Pengganggu serta Pengendalian Anopheles Aconitus secara Sederhana.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21913/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses tanggal 8 Maret 2011.
Nurmaini. 2003. Mentifikasi Vektor dan
Pengendalian Nyamuk Anopheles. Aconitus Secara sederhana.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3705/1/fkm-nurmaini1.pdf. Diakses tanggal 10
Maret 2011.
Nursakinah. 2008.Efficacy Bioinsectiside
Extract Mulwo Leaf (Annona feticula L.) As Larvacide to Aedes Aegepty In
Laboratory. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/10/jtptunimus-gdl-s1-2008-nursakinah-495-3-bab2.pdf.
Diakses tanggal 10 Maret 2011.
Rosa Emantis; Endah Setyaningrum; Sri Murwani;
Irwan Halim. 2009. Identifikasi dan Aktivitas Menggigit Nyamuk Vektor
Malaria Di Daerah Pantai Puri Gading Kelurahan Sukamaju Kecamatan Teluk Betung
Barat Bandar Lampung.
0 Response to "Vektor Nyamuk "
Post a Comment