Siklus Krebs

Makala Kimia Klinik (T)
Gula Darah 2 jam Prospondial
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2013
PENDAHULUAN
Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah proses utama kedua dalam reaksi pernafasan sel. Siklus Krebs ini ditemukan oleh Hans Krebs (1900-1981). Reaksi pernafasan sel tersebut disebut juga sebagai daur asam sitrat atau daur asam trikarboksilat.
Tahapan Reaksi dalam Siklus Krebs
Siklus Krebs terjadi di mitokondria dengan menggunakan bahan utama berupa asetil-CoA, yang dihasilkan dari proses dekarboksilasi oksidatif. Ada delapan tahapan utama yang terjadi selama siklus Krebs.
1.       Kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungan molekul asetil-CoA dengan oksaloasetat membentuk asam sitrat. Enzim yang bekerja dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat sintetase.
2. Isomerase sitrat
Tahapan ini dibantu oleh enzim aconitase, yang menghasilkan isositrat.
3. Produksi CO2
Dengan bantuan NADH, enzim isositrat dehidrogenase akan mengubah isositra menjadi alfa-ketoglutarat. Satu molekul CO2 dibebaskan setiap satu reaksi.
4. Dekarboksilasi oksidatif kedua
Tahapan reaksi ini mengubah alfa-ketoglutara menjadi suksinil-CoA. Reaksi dikatalisasi oleh enzim alfa-ketoglutarat dehidrogenase.
5. Fosforilasi tingkat substrat
Respirasi seluler juga menghasilkan ATP dari tahapan ini. Reaksi pembentukan ATP inilah yang dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus posfat akan ditambahkan ke ADP menjadi ATP. Pada awalnya, suksinil-CoA akan diubah menjadi suksinat, dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP tersebut akan digunakan untuk membentuk ATP.
6. Dehidrogenasi
Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi fumarat dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.
7. Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat
Dua tahapan ini merupakan akhir dari Siklus Krebs. Hidrasi merupakan penambahan atom hidrogen pada ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada fumarat sehingga menghasilkan malat. Malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga siklus Krebs akan terus berlangsung. Adapun hasil dari Siklus Krebs adalah ATP, FADH2, NADH dan CO2. Siklus akan menghasilkan 2 molekul CO2, yang dilepaskan. Jumlah molekul NADH yang dihasilkan adalah 6 molekul, sedangkan FADH adalah 2 molekul. ATP yang diproduksi secara langsung ada sebanyak 2 molekul, yang merupakan hasil dari reaksi fosforilasi tingkat substrat. FADH2 dan NADH adalah molekul yang digunakan dalam tahapan transpor elektron. Setiap molekul NADH akan dioksidasi lewat transpor elektron sehingga menghasilkan 3 ATP per molekul, sedangkan satu molekul FADH2 menghasilkan 2 molekul ATP.
           
A.   LATAR BELAKANG
Diabetesmellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.

Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam
sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.

Banyak orang yang masih mengganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda. Namun, yang perlu anda pahami adalah anda tidak sendiri.

Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes.
Namun, pada tahun 2006 diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 persen yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar 30 persen yang datang berobat teratur.
Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif bertahap) setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak.
Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.
Ada cara lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energi.
Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin.
Secara sederhana, terdapat 2 jenis diabetes yaitu:
1.Diabetes Millitus tipe 1 (diabetes yang tergantung kepada insulin)
2.Diabetes Millitus tipe 2 (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin, NIDDM)
ISI
v Deskripsi
Pemeriksaan glukosa 2 jam postprandial merupakan pengukuran kadar glukosa dalam darah setelah 2jam pembebanan glukosa yang setara dengan 75 g glukosa. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk evaluasi aktivitas insulin di dalam tubuh.
v Manfaat Pemeriksaan
1) Skrining dan diagnosis diabetes melitus (DM), pemantauan terapi DM, serta mendukung dalam kontrol DM
 2) Diagnosis dan penanganan beberapa gangguan metabolik seperti asidosis, ketosis, dehidrasi, dan koma diabetik.
v Persyaratan & Jenis Sampel
Serum, plasma heparin/EDTA (tidak lisis), plasma flourida/lodoasetat
DEWASA : Serum dan plasma : sampai dengan 140 mg/dl; Darah lengkap : sampai dengan 120 mg/dl
ANAK : sampai dengan 120 mg/dl
LANSIA : Serum dan plasma : sampai dengan 160 mg/dl; Darah lengkap : sampai dengan 140 mg/dl.
v Stabilitas Sampel
Serum, plasma heparin/EDTA (tidak lisis) : 8 jam pada 15-25 °C, 72 jam pada 2-8 °C; plasma flourida/lodoasetat : 24 jam pada 15-25 °C
v  Persiapan Pasien
Sampel diambil tepat 2 jam setelah asupan makanan terakhir, toleransi keterlambatan 10 menit. Bila melewati 10 menit, disarankan untuk diulang. Bila pemeriksaan tetap dikerjakan dan tidak memenuhi persyaratan, maka diberi catatan di HPsL.
v Untuk uji glukosa post prandial
 penderita diambil darah vena sebanyak 3-5 ml tepat dua jam setelah makan, dan dikumpulkan dalam tabung bertutup merah (tanpa antikoagulan) atau dalam tabung tutup abu-abu (berisi NaF). Darah yang telah diperoleh disentrifus, kemudian serum atau plasmanya dipisahkan dan diperiksa kadar glukosa
v Nilai Rujuka
80-144 mg/Dl
v keuntungan melakukan pemeriksaan gula darah 2jpp
· Anda akan cepat mendeteksi suatu keadaan yang disebut ”pre diabetes” dimana terjadi peningkatan gula darah pada saat beberapa jam sesudah makan tapi menjadi normal kembali setelah diukur saat puasa. Dokter bisa melakukan langkah antisipatif untuk mencegah anda terjun ke DM. Para dokter menyebut keadaan ini dalam 2 stadium, pertama Gangguan Toleransi Gula (GTG) dan kedua hiperglikemia post prandial.
· Langkah antisipatif tersebut juga akan menghindarkan anda dari resiko penyakit jantung dan pembuluh darah.Berikut ini adalah beberapa penelitian yang menyokong anjuran untuk pentingnya periksa gula darah 2jpp : Whitehall Study Helsinki Policemen StudyParis Prospective SurveyTecumseh Study Honolulu Heart Program.
Sebelum berkembang menjadi diabetes tipe 2, biasanya selalu menderita pra-diabetes, yang memiliki gejala tingkat gula darah lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosa diabetes. Setidaknya 20% dari populasi usia 40 hingga 74 tahun menderita pra-diabetes.

Penelitian menunjukkan beberapa kerusakan dalam jangka panjang, terutama pada jantung dan sistem peredaran darah selama pra-diabetes ini. Dengan pre-diabetes, anda akan memiliki resiko satu setengah kali lebih besar terkena penyakit jantung. Saat Anda menderita diabetes, maka risiko naik menjadi 2 hingga 4 kali.
Untuk uji glukosa post prandial, penderita diambil darah vena sebanyak 3-5 ml tepat dua jam setelah makan, dan dikumpulkan dalam tabung bertutup merah (tanpa antikoagulan) atau dalam tabung tutup abu-abu (berisi NaF). Darah yang telah diperoleh disentrifus, kemudian serum atau plasmanya dipisahkan dan diperiksa kadar glukosa
PENUTUP
*    KESIMPULAN :
Pemeriksaan glukosa 2 jam postprandial merupakan pengukuran kadar glukosa dalam darah setelah 2jam pembebanan glukosa yang setara dengan 75 g glukosa. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk evaluasi aktivitas insulin di dalam tubuh.
           Nilai Rujuka : 80-144 mg/Dl
*    SARAN
·  Perbanyak aktivitas fisik

Latihan fisik dapat membantu tubuh meningkatkan sensitivitas hormon insulin yang membantu kadar gula darah tetap normal. Jadi, berolahraga dengan latihan aerobik dan latihan ketahanan 3-4 kali seminggu secara teratur akan membantu kita mencegah diabetes.
  • Turunkan berat badan
Sebanyak 80% diabetes mengalami kelebihan berat badan. Dalam sebuah penelitian menunjukkan orang dewasa yang kegemukan, mengurangi risiko diabetes mereka sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang hilang.
  • Jaga pola makan sehat
memperbanyak asupan buah dan sayur yang beragam. Makanan berserat seperti sayur, buah, dan kacang-kacangan.mengurangi risiko diabetes dengan meningkatkan kontrol gula darah, tetapi juga menjaga berat badan ideal dengan membantu kita merasa kenyang. Selain itu, hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung asam lemak trans yang banyak digunakan pada produk olahan dan makanan cepat saji.
  • Hindari merokok
juga bisa memicu penyakit jantung dan kanker paru-paru. Merokok dapat menurunkan kemampuan tubuh kita untuk memanfaatkan hormon pengatur kadar gula darah.
  • Cek Kesehatan
Cara mencegah penyakit diabetes yang terakhir adalah dengan cek kesehatan. Nggak ada salahnya jika kita selalu memeriksakan kondisi kesehatan. Mengecek kadar gula darah, dan tekanan darah membantu kita tahu kondisi kesehatan tubuh sendiri.

0 Response to "Siklus Krebs"

Post a Comment