Komponen penyusun darah terdiri dari
plasma darah (cairan) dan sel-sel penyusun darah.
Darah terdiri daripada beberapa
jenis korpuskula (sel-sel darah) yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian
55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang
disebut plasma darah.
Berikut ini adalah
penjelasan dari Kortiskula (sel-sel darah)
Sel darah merah / eritrosit.
(sekitar 99% dari korpuskula)
- berbentuk bulat gepeng, cekung
(bikonkaf)
- tidak punya inti sel
- mengandung hemoglobin yang membuat
darah berwarna merah
- diproduksi di sumsum tulang pipih
dan pipa
Eritrosit merupakan sel yang paling banyak
dibandingkan dengan 2 sel lainnya. Dalam keadaan normal, jumlah eritrosit
mencapai hampir separuh dari volume darah.
Eritrosit tidak mempunyai nukleus
sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi.
Orang yang kekurangan eritrosit
menderita penyakit anemia.
Eritrosit dihasilkan dilimpa atau
kura, hati dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati
dihancurkan di dalam hati.Eritrosit mengandung banyak hemoglobin. Darah
berwarna merah karena hemoglobin berwarna merah tua. Hemoglobin berfungsi untuk
membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen dipakai untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa
karbon dioksida, yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan
kembali ke paru-paru.
Sel darah putih / leukosit. (0,2%
dari korpuskula)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem
imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan
berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau
tidak memiliki bentuk yang tetap.
Orang yang kelebihan leukosit
menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita
penyakit leukopenia.
Sel darah putih bentuknya
tidak tetap. Sel darah putih dibuat di sumsum merah, kura dan kelenjar limpa.
Fungsinya untuk memberantas kuman-kuman penyakit.
Jumlah leukosit lebih sedikit,
dengan perbandingan sekitar 1 sel darah putih untuk setiap 660 sel darah merah.
Terdapat 5 jenis utama dari sel darah
putih yang bekerja sama untuk membangun mekanisme utama tubuh dalam melawan
infeksi, termasuk menghasilkan antibodi, yaitu :
1. Neutrofil,juga disebut
granulosit karena berisi enzim yang mengandung granul-granul, jumlahnya paling
banyak. Neutrofil membantu melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan jamur
dan mencerna benda asing sisa-sisa peradangan. ada 2 jenis neutrofil, yaitu
neutrofil berbentuk pita (imatur, belum matang) dan neutrofil bersegmen (matur,
matang).
2. Limfosit,memiliki 2 jenis
utama, yaitu limfosit t (memberikan perlindungan terhadap infeksi virus dan
bisa menemukan dan merusak beberapa sel kanker) dan limfosit b (membentuk
sel-sel yang menghasilkan antibodi atau sel plasma).
3. Monosit,mencerna sel-sel
yang mati atau yang rusak dan memberikan perlawanan imunologis terhadap
berbagai organisme penyebab infeksi.
4. Eosinofil,membunuh
parasit, merusak sel-sel kanker dan berperan dalam respon alergi.
5. Basofil,juga berperan
dalam respon alergi.
- bentuknya berubah-ubah
- memiliki inti
- tidak berwarna
- diproduksi di sumsum merah tulang, kelenjar limfa, dan limpa
- berfungsi melindungi tubuh dari bibit penyakit dengan cara memakan kuman dan menghasilkan zat antibodi
Keping darah / Platelet / trombosit.
(0,6 - 1,0% dari korpuskula)
Trombosit merupakan partikel yang menyerupai
sel, dengan ukuran lebih kecil daripada sel darah merah atau sel darah putih.
Bentuk trombosit tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Trombosit diproduksi
di sumsum merah, dan berperan penting pada proses pembekuan darah. Sebagai
bagian dari mekanisme perlindungan darah untuk menghentikan perdarahan,
trombosit berkumpul pada daerah yang mengalami perdarahan dan mengalami
pengaktivan. Setelah mengalami pengaktivan, trombosit akan melekat satu sama
lain dan menggumpal untuk membentuk sumbatan yang membantu menutup pembuluh
darah dan menghentikan perdarahan. Pada saat yang sama, trombosit melepaskan
bahan yang membantu mempermudah pembekuan.
Plasma darah
Unsur ini merupakan komponen
terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah mengandung plasma darah.
Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Sebagian besar plasma darah
mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama dalam plasma adalah
albumin. Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein pembekuan.
Plasma juga mengandung hormon-hormon, elektrolit, lemak, gula, mineral dan
vitamin. Di dalam plasma darah terkandung salah satu faktor pembeku darah,
yaitu protombin dan fibrinogen. Plasma darah tanpa fibrinogen disebut serum.
Plasma darah pada dasarnya adalah
larutan air yang mengandung :
* albumin
* bahan pembeku
darah
* immunoglobin
(antibodi)
* hormon
* berbagai jenis
protein
* berbagai jenis
garam
Plasma darah berfungsi untuk
mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke
tempat pembuangan.
Selain menyalurkan sel-sel darah,
plasma juga:
* merupakan
cadangan air untuk tubuh
* mencegah
mengkerutnya dan tersumbatnya pembuluh darah
* membantu
mempertahankan tekanan darah dan sirkulasi ke seluruh tubuh.
* dan yang lebih
penting, plasma menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat
antibodi.
Antibodi dalam plasma melindungi tubuh
melawan bahan-bahan asing (misalnya virus, bakteri, jamur dan sel-sel kanker)
ketika protein pembekuan mengendalikan perdarahan. Selain menyalurkan hormon
dan mengatur efeknya, plasma juga mendinginkan dan menghangatkan tubuh sesuai
dengan kebutuhan.
0 Response to "KOMPONEN PENYUSUN DARAH"
Post a Comment