MAKALAH
KIMIA KLINIK
Kata
Pengantar
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayahNya kami
selaku penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis ini dibuat
sebagai salah satu tugas prasyarat.
Dengan karya tulis ini penulis berharap mampu berbagi ilmu khususnya di bidang kimia klinik untuk meningkatkan
wawasan dan pengetahuan tentang materi yang akan disampaikan oleh penulis.
Dengan
karya tulis ini
penulis juga berharap dapat
mengembangkan ilmu dan wawasan penulis,
sehingga baik penulis ataupun pembaca akan mendapat manfaat yang positif
dari karya tulis ini. Karya
tulis
ini
dipersembahkan
khusus
untuk
rekan-rekan
analis
kesehatan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan
kompetensi
dalam
topik yang akan
disampaikan
penulis.
Karya
tulis ini tidak lepas dari kerjasama dari banyak pihak yang terlibat, oleh karena itu penulis mengucap terima kasih untuk semua pihak yang terkait dalam pembuatan karya tulis ini. Penulis sangat menyadari
bahwa karya tulis ini jauh dari
kesempurnaan karena
itu
penulis
dengan
tangan
terbuka
menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Januari
2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
1.1
Liver adalah istilah kedokteran untuk Hati.
1.2
Tes fungsi hati atau lebih dikenal dengan liver panel atau liver function test adalah sekelompok tes darah yang mengukur enzim atau protein tertentu
di dalam darah.
1.3
Tes fungsi hati umumnya digunakan untuk membantu mendeteksi,
menilai dan memantau penyakit atau kerusakan hati.
1.4 Pengetahuan tentang tes
fungsi hatidan
hal-hal yang berkaitan
dengannya
sangat
diperlukan
oleh
seorang
analis
laboratorium
untuk
meningkatkan
kompetensinya.
2. Tujuan
2.1 Untuk meningkatkan wawasan penulis dan pembaca.
2.2 Untuk meningkatkan kompetensi keahlian, ketrampilan, dan
pengetahuan
seorang
analis
kesehatan
khusunya
dalam
bidang
kimia
klinik
dengantopik
test
fungsi hati ,pemeriksaannya,
dan hal-hal
yang bersangkutan dengannya.
2.3 Untuk
memenuhi tugas yang diberikan.
BAB
II
ISI
A. HATI (LIVER)
Liver adalah istilah
kedokteran untuk hati.
Penyebab sakit liver itu bermacam-macam,
bias dikarenakan virus, bisa di karenakan keracunan dan hal ini akan mengakibatkan
peradangan. Peradangan yang terjadi pada hati disebut dengan Hepatitis. Apapun jenis
peradangannya istilahnya tetap sama yaitu Hepatitis.
Hati memiliki fungsi utama yaitu sebagai Filter Darah.Darah yang
beredar di tubuh kita akandibersihkan dan disaring dari bahan-bahan beracun yang masuk ke tubuh melalui makanan
atau pernafasan.
Dalam pekerjaannya, hati kita membuat beberapa produk,
termasuk jenis protein yang disebut sebagai enzim. Produk ini dapat keluar dari
hati dan masuk ke aliran darah. Tingkat produk tersebut dapat diukur dalam
darah.
Fungsi utama hati
pada orang dewasa :
- Menyimpan berbagai bentuk glukosa, vit B12, dan zat besi
- Penyediaan tenaga (zat gula) dan protein
- Pengeluaran hormon-hormon dan insulin.
- Pembentukan dan pengeluaran Lemak dan Kolesterol
- Penyaring dan pembuang bahan bahan beracun di dalam darah mealalui proses pembongkaran hemoglobin.
- Merubah amonia menjadi urea.
B.
Penyakit
Hati (Liver)
Penyakit hati adalah suatu istilah untuk sekumpulan kondisi-kondisi, penyakit-penyakit dan infeksi-infeksi
yang mempengaruhi sel-sel, jaringan-jaringan, struktur dan fungsi dari hati.
Jika hati menjadi radang atau terinfeksi, maka kemampuan hati untuk melaksanakan fungsi-fungsi ini jadi melemah.Penyakit hati dan infeksi-infeksi disebabkan oleh suatu kondisi yang
bervariasi termasuk infeksi virus, serangan bakteri, dan perubahan kimia atau fisik didalam tubuh. Penyebab yang
paling umum dari kerusakan hati adalah kurang gizi (malnutrition), terutama yang terjadi dengan kecanduan alkohol.
Gejala-gejala penyakit hati mungkin akut, terjadi tiba-tiba, atau kronis, berkembang perlahan melalui suatu periode waktu yang
lama. Penyakit hati kronis jauh lebih umum daripada yang akut.Angka dari penyakit hati kronis dari laki-laki dua kali lebih tinggi dari wanita.Penyakit hati dapat menjangkau dari ringan sampai berat tergantung dari tipe penyakit yang
hadir.
C. TANDA
DAN GEJALA PENYAKIT
Gejala-gejala sebagian tergantung dari tipe dan jangkauan penyakit hatinya. Pada banyak kasus, mungkin tidak terdapat gejala. Tanda-tanda dan gejala-gejala
yang umum pada sejumlah tipe-tipe berbeda dari penyakit hati termasuk:
- Jaundice atau kekuningan kulit
- Urin yang coklat seperti teh
- Mual
- Hilang selera makan
- Kehilangan atau kenaikan berat tubuh yang abnormal
- Muntah
- Diare
- Warna tinja (feces)yang pucat
- Nyeri abdomen (perut) pada bagian kanan atas perut
- Tidak enak badan (malaise) atau perasaan sakit yang kabur
- Gatal-gatal
- Varises (pembesaran pembuluh vena)
- Kelelahan
- Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
- Demam ringan
- Sakit otot-otot
- Libido berkurang (gairah sex berkurang)
- Depresi
Penyakit parah yang jarang dari infeksi hati disebut acute
fulminant hepatitis, menyebabkan gagal hati. Gejala-gejala dari gagal hati :
- Aplastic anemia, suatu keadaan dimana sumsum tulang (bone marrow) tidak dapat membuat sel-sel darah
- Ascites, terkumpulnya cairan didalam abdomen
- Edema atau bengkak dibawah kulit
- Encephalopathy, kelainan yang mempengaruhi fungsi-fungsi otak
- Hati yang membesar dan perih (sakit)
- Limpa membesar
- Perubahan dalam status mental atau tingkat kesadaran
D.
TEST FUNGSI
HATI
Kerusakan pada hati yang disebabkan oleh penyakit dapat memungkinkan produk tersebut masuk ke aliran darah dalam tingkat yang
lebih tinggi.Jadi, tes yang mengukur tingkat produk ini, yang
disebut sebagai tes fungsi hati (liver function test/LFT), dapat menunjukkan tingkat kerusakan pada hati.
Bila dokter mencurigai kita mempunyai masalah atau penyakit hati, dia akan meminta kita melakukan tes fungsi hati untuk membantu
diagnosis. Kemudian, tes fungsi hati dapat dilakukan untuk memantau hati kita, untuk melihat apakah kerusakan dapat menjadi lebih berat atau pun pulih.
Tes fungsi hati,
seperti yang disampaikan sebelumnya, mengukur enzim, protein dan unsur yang
dihasilkan atau dilepaskan oleh hati dan dipengaruhi oleh kerusakan hati.
Beberapa dihasilkan oleh sel-sel hati yang rusak dan beberapa mencerminkan
kemampuan hati yang menurun dalam melakukan satu atau beberapa fungsinya.
Ketika dilakukan bersamaan, tes ini memberikan dokter gambaran kondisi
kesehatan hati, suatu indikasi keparahan akan kerusakan hati, perubahan status
hati dalam selang waktu tertentu, dan merupakan batu loncatan untuk tes diagnosis
selanjutnya.
Tes ini biasanya berisi beberapa tes yang dilakukan
bersamaan pada contoh darah yang diambil. Ini bisa meliputi:
- Alanine Aminotransferase (ALT) — suatu enzim yang utamanya ditemukan di hati, paling baik untuk memeriksa hepatitis. Dulu disebut sebagai SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Transaminase). Enzim ini berada di dalam sel hati/hepatosit. Jika sel rusak, maka enzim ini akan dilepaskan ke dalam aliran darah.
- Alkaline Phosphatase (ALP) – suatu enzim yang terkait dengan saluran empedu; seringkali meningkat jika terjadi sumbatan.
- Aspartate Aminotransferase (AST) – enzim ditemukan di hati dan di beberapa tempat lain di tubuh seperti jantung dan otot. Dulu disebut sebagai SGOT (Serum Glutamic Oxoloacetic Transaminase), dilepaskan pada kerusakan sel-sel parenkim hati, umumnya meningkat pada infeksi akut.
- Bilirubin – biasanya dua tes bilirubin digunakan bersamaan (apalagi pada jaundice): Bilirubin total mengukur semua kadar bilirubin dalam darah; Bilirubin direk untuk mengukur bentuk yang terkonjugasi.
- Albumin – mengukur protein yang dibuat oleh hati dan memberitahukan apakah hati membuat protein ini dalam jumlah cukup atau tidak.
- Protein total – mengukur semua protein (termasuk albumin) dalam darah, termasuk antibodi guna memerangi infeksi.
Tergantung pada pertimbangan dokter, beberapa
tes tambahan mungkin diperlukan untuk melengkapi seperti GGT (gamma-glutamyl transferase),
LDH (lactic acid dehydrogenase)
dan PT (prothrombine time).
MAKNA HASIL TEST FUNGSI HATI
Hasil tes fungsi hati bukanlah sebuah media diagnostik untuk kondisi spesifik; mereka mengindikasikan bahwa terdapat kemungkinan ada suatu masalah pada hati.Pada
orang yang tidak memperlihatkan gejala atau tidak terindentifikasi adanya faktor risiko, hasil tes fungsi hati yang
abnormal bias mengindikasikan adanya perlukaan hati sementara atau sesuatu yang
terjadi di lokasi lain di dalam tubuh seperti pada otot, pankreas atau jantung.
Namun juga bias menandakan penyakit hati tahap awal dan memerlukan tes lebih lanjut dan atau pemantauan secara berkala.
Hasil-hasil tes fungsi hati biasanya dievaluasi secara bersama-sama.Jadi beberapa set tes dalam periode tertentu dilihat apakah memiliki pola tertentu. Setiap orang akan memiliki sebuah set tes fungsi hati yang unik
yang biasanya berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Seorang dokter mengamati kombinasi hasil-hasil tes ini guna mendapatkan petunjuk tentang kondisi yang mendasarinya.Seringkali, tes lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apa sebenarnya
yang menyebabkan penyakit dan atau kerusakan hati tersebut.
Tabel berikut menunjukkan beberapa kombinasi hasil yang mungkin ditemukan pada beberapa tipe kondisi/penyakit hati tertentu.
Jenis Kondisi
|
Bilirubin
|
ALT &
AST
|
ALP
|
Albumin
|
PT
|
Kerusakan
hati akut (infeksi, racun, obat)
|
Normal
atau meningkat biasanya setelah peningkatan ALT & AST
|
Biasanya
sangat meningkat; ALT umumnya lebih tinggi daripada AST
|
Normal
atau hanya meningkat sedikit
|
Normal
|
Biasanya
normal
|
Penyakit
hati kronis
|
Normal
atau meningkat
|
Sedikit
meningkat
|
Normal
atau sedikit meningkat
|
Normal
|
Normal
|
Hepatitis
alkoholik
|
Normal
atau meningkat
|
AST
biasanya dua kali kadar ALT
|
Normal
atau lumayan meningkat
|
Normal
|
Normal
|
Sirosis
|
Bisa
jadi meningkat tapi hanya pada kondisi yang sudah berlanjut
|
AST
biasanya lebih tinggi dari ALT, namun kadarnya biasanya lebih rendah daripada
penyakit alkoholik
|
Normal
atau meningkat
|
Biasanya
menurun
|
Biasanya
memanjang
|
Obstruksi
duktus biliaris, kolestasis
|
Normal
atau meningkat; meningkat pada obstruksi penuh
|
Normal
hingga lumayan meningkat
|
Meningkat,
sering lebih tinggi 4 kali dari nilai normal
|
Biasanya
normal, namun jika berlangsung kronis, kadar dapat menurun
|
Biasanya
normal
|
Kanker
yang sudah menyebar ke hati (metastases)
|
Biasanya
normal
|
Normal
atau sedikit meningkat
|
Biasanya
sangat meningkat
|
Normal
|
Normal
|
Kanker
yang asli berasal dari hati (hepatoselular karsinoma)
|
Mungkin
meningkat, umumnya jika penyakit progresif
|
AST
lebih tinggi dari ALT, namun kadar lebih rendah daripada penyakit alkoholik
|
Normal
atau meningkat
|
Biasanya
menurun
|
Biasanya
memanjang
|
Autoimmune
|
Normal
atau meningkat
|
Lumayan
meningkat
|
Normal
atau sedikit meningkat
|
Normal
atau menurun
|
Normal
|
PerawatanPenyakit
Perawatan untuk penyakit hati termasuk:
- Istirahat di tempat tidur
- Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi
- Hindari obat-obatan yang tidak perlu
- Hindari alkohol
- Makan diet yang berimbang untuk penyakit hati
- Minum obat anti mual jika diperlukan
Perawatan lanjutan tergantung dari tipe dan luasnya penyakit. Contohnya, merawat hepatitis B, hepatitis C dan hepatitis D dapat melibatkan penggunaan obat-obatan seperti obat-obatan anti virus
(antiviral) alpha interferon. Obat-obat lain yang digunakan untuk merawat penyakit
hepatitis dapat termasuk ribavirin, lamivudine, steroids,
dan antibiotik-antibiotik.
Acute fulminant hepatitis dapat menyebabkan gagal hati yang
mengancam nyawa. Ini memerlukan tinggal di rumah sakit dan perawatan untuk kelainan perdarahan, encephalopathy, dan persoalan-persoalan nutrisi.
Biliary atresia mungkin dirawat dengan suatu prosedur yang
disebut Kasai surgery, suatu prosedur dimana dokter operasi menggantikan saluran empedu dengan bagian dari usus halus bayi.
Hemochromatosis dirawat dengan cara mengeluarkan
0,5 liter darah satu atau dua kali dalam seminggu untuk beberapa bulan sampai satu tahun, tergantung dari keparahan kondisinya. Ini akan menghabiskan secara efektif kelebihan zat besi.
Supplemen vitamin dan mineral diberikan untuk mencegah komplikasi dari primary
biliary cirrhosis.Ini termasuk vitamin A,
vitamin D, vitamin E, vitamin K, dan kalsium. Cholestyramine dapat juga diberikan untuk meringankan gatal-gatal.
Untuk merawat Wilson's
disease dokter dapat meresepkan obat trientine atau penicillamine. Jika
obat-obat ini tidak dapat ditoleransi oleh pasien, maka dia mungkin diminta
untuk minum obat zinc acetate.
CONTOH HASIL LABORATORIUM HATI YANG
NORMAL
·
Eritrosit (sel darah merah) juta/μl
4,0 – 4,9 (P), 4,5 – 5,5 (L),
·
Hemoglobin (Hb) g/dL 12,0 –
16,0 (P), 13,0 – 18,0 (L),
·
Hematokrit % 39,0 – 45,0 (P),
40,0 – 48,0 (L)
·
HitungJenis
Basofil % 0,0 – 1,0
Basofil % 0,0 – 1,0
Eosinofil % 1,0 –
3,0
Batang1 % 2,0 – 6,0
Segmen1 % 50,0 –
70,0
Limfosit % 20,0 –
40,0
Monosit % 2,0 – 8,0
·
Laju endap darah (LED) mm
Wanita
usia kurang dari 50 th = < 25
Wanita
usia kurang 50 th = < 30
Laki-laki
usia kurang dari 50 th = < 15
Laki-laki
usia lebih dari 50 th = < 20
·
Leukosit (sel darah putih) 103/μl 5,0 –
10,0
·
MCH/HER pg 27,0 – 31,0
·
MCHC/KHER g/dL 32,0 – 36,0
·
MCV/VER fl 82,0 –, 92,0
·
Trombosit 103/μl150 –
400
0 Response to "FUNGSI HATI"
Post a Comment