PEMERIKSAAN GLUKOSA KIMIA
A.Tujuan : Untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah
B. Metode : GOD-PAP
C. Prinsip : Glukosa diukur setelah oksidase enzimatik, adanya glukosidase hidrogen peroksidase di bawah katalisa peroksidase bereaksi dengan phenol dan 4-amino phenazone membentuk zat warna merah violet, quinoneimine sebagai indikator.
D. Bahan : Serum
E. Alat : 1. Micropipet 10µl & 1000µl 4. Tabung reaksi
2. Blue tipe & yelow tip 5. Centrifuge
3. Beackerglass 6. Fotometer
F.Reagensia :1. Reagen enzim (buffer pH 7,5)
2. Reagen satandar
G.Cara Kerja :
Sampel
|
Standart
|
Blanko
| |
Sampel
|
10µl
| ||
Standart
|
10µl
| ||
Reagen
|
1000µl
|
1000µl
|
1000µl
|
Masing – masing tabung dihomogenkan, diinkubasi 10 menit pada suhu 20 – 25 °C atau 5 menit pada suhu 37 °C
| |||
Diukur absorbance standar dan sampel terhadap blanko reagen dalam 60menit
|
Λ = 546 nm Standar = 200
Suhu = 25oC Program = c/st
H. Nilai Rujukan : a. Darah segar (puasa) 70 – 100 mg/dl
b. Serum & plasma (puasa) 75 – 115 mg/dl
PEMERIKSAAN CHOLESTEROL TOTAL
Pemeriksaan : Cholesterol Total
Tujuan : Untuk mengetahui kadar kolesterol seseorang
Metode : CHOD-PAP
Prinsip : Cholesterol diukurr setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi indikator quinoneimine dibentuk dari hidrogen peroksidase dan 4-aminophenazone. Absorben warna diukur dengan terbentuknya warna yang dibaca pada spektrofotometer dalam phenol dan peroxidase
Bahan : Serum
Alat : Tabung reaksi
Beacker glass
Pipet automatic
Reagensia : Cholesterol liquicolor
Nilai Nomal : 200 mg/dl
Cara Kerja :
Skema pemipetan
|
Blanko
|
R/ Standart
|
Test
|
Standart
|
10 μl
| ||
Sampel
|
10 μl
| ||
R/ Cholesterol
|
1000 μl
|
1000 μl
|
1000 μl
|
- Dihomogenkan
- Diinkubasi selama 20 menit pada suhu 20 - 25° C
- Diukur absorbance sampel tehadap blanko reagen dalam waktu tidak lebih dari 60 menit ( λ = 546 nm, program = c/st, angka faktor = 200,0 mg/dl )
PEMERIKSAAN LDL
A.Tujuan : untuk pengukuran kuantitatif LDL-cholesterol (LDL)
B. Metode : Test warna-Enzymatik
C. Prinsip : Chylomicrons,VLDL dan HDL cholestrol dihilangkan secara khusus melalui reaksi enzymatik.kemudian LDL cholesterol yang tertinggal diukur melalui reaksi enzymatik khusus ,juga memakai surfactans spesific untuk LDL
D. Bahan : Serum
E. Alat : 1. Tabung 3. Mikropipet 5. Centrifuge
2. Beacker Glass 4. Yellow tip . blue tip 6. Photometer
F.Reagensia : 1. R1
2. R2
G.Cara Kerja :
Hangatkan reagen dan kufet sampai 37°C.suhu harus dijaga konstan (±0,5°C) selama test.
Blankoreagen
|
Calibrator/sampel
| |
Air
|
10 µ
| |
Calibrator/Sampel
|
10 µ
| |
R1
|
750 µ
|
750 µ
|
R2
|
250 µ
|
250 µ
|
Campur dengan hati-hati,inkubasi pada suhu 37°C dan baca absorbance AA calibrator dan sampai terhadap blanko reagen (RB) setelah 5 menit.
F. Nilai Rujukan :
Laki - Laki
|
Perempuan
| |
Resiko menurun untuk CHD
|
< 50 mg/dl
|
< 63 mg/dl
|
Resiko meningkat untuk CHD
|
> 172 mg/dl
|
> 167 mg/dl
|
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
A.Tujuan : Untuk mengetahui kadar trigliserida dalam sample
B. Metode : GOD-PAP
C. Prinsip : Trigliserida diukur setelah hidrolisa enzimatik dengan lipase indicator quinonemine dibentuk dari hydrogen peroksida 4amino pryme chlorophenol dibawah pengaruh katalisa peroksida
D. Bahan : Serum
E. Alat : 1. Tabung 4. Mikropipet
2. Beacker Glass 5. Yellow tip . blue tip
3. Fotometer 4010
F.Reagensia : 1. Reagen enzym
2. Reagen standart
G.Cara Kerja :
Blanko
|
Standar
|
Tes
| |
Standar
|
10 ul
| ||
Sampel
|
10 ul
| ||
Rg Enzym
|
1000ul
|
1000 ul
|
1000 ul
|
Dicampur diinkubasi pada 20-25°C selama 10 menit
|
Λ = 546 nm Standar = 200
Suhu = 25oC Program = c/s
PEMERIKSAAN TOTAL PROTEIN
A. Pemeriksaan : Total Protein
B. Tujuan : Untuk mengetahui kadar protein dalam serum
C. Metode : Biuret
D. Prinsip : Ion tembaga bereaksi dengan protein dalam media alkali
membentuk kompleks ungu. Absorbans kompleks ini sebanding dengan konsentrasi protein dalam serum.
E. Reagen : 4 x 100 ml atau 1000 ml reagen warna
· Natrium hidroksida 200 mmol/l
· Kalium natrium tartrat 32 mmol/l
· Cuprum sulfat 18 mmol/l
· Kalium iodida 30 mmol/l
F. Bahan : Serum, plasma heparin atau EDTA
G. Alat : Tabung reaksi , mikropipet 20 µl , 1000 µl, blue and yellow tip,
beacker glass, fotometer
H. Cara kerja :
· Filter : 546 nm
· Program : C/F
· Tebal kuvet : 1 cm
· Temperature : 20-250 C
· Pengukuran terhadap blanko reagen
· Factor : 19,00
Sampel
|
Blanko
| |
Sampel
|
20 µl
| |
Blanko
|
1000 µl
|
1000 µl
|
Dicampur, diinkubasi 20 menit dengan suhu 20-250C. diukur absorbans sampel terhadap blanko reagen dalam waktu 30 menit.
|
I. Perhitungan :
C = 19 x ΔA (g/dl) atau C = 190 x ΔA (g/l)
J. Nilai normal dalam serum atau plasma :
Bayi : 4,6 – 7.0 g/dl atau 46 – 70 g/l
3 tahun s/d dewasa : 6,6 – 8,7 g/dl atau 66 – 77 g/l
PEMERIKSAAN ALBUMIN
A. Tujuan : Untuk mengetahui kadar albumin dalam serum penderita.
B. Metode : BCG (Bromcresol Green
C. Prinsip :Bromcresol Green dengan albumin dalam larutan buffer sitrat membentuk
kompleks warna.Absorbance dari kompleks warna ini proporsional dengan konsentrasi albumin dalam sampel.
D. Reagen :Reagen warna dan Standart
E. Bahan :Serum atau plasma
F. Alat : ●Fotometer
●Pipet Automatik 10 dan 1000
●Beacker Glass
●Tabung Reaksi
●Blue dan Yellow tipe
G. Cara Kerja : Panjang gelombang 546nm Program c/st
Tebal Kuvet 1cm
Temperatur 20-25ᵒC
Pengukuran terhadap Blanko Reagen
Blanko
|
Standart
|
Test
| |
Sampel
|
-
|
-
|
10
|
Standart
|
-
|
10
|
-
|
Reagen Warna
|
1000
|
1000
|
1000
|
Campur,diinkubasi 5 menit,ukur absorbance standart dan sampel terhadap blanko reagen dalam waktu 30 menit.
|
H. Nilai Rujukan :Dalam serum atau plasma 3,8-5,1 gr/dl atau 38-51 gr/l
Pemeriksaan UREUM
A.Tujuan : Untuk mengetahui kadar ureum dalam serum
B. Metode : Berthelet
C. Prinsip :Urea dihidrolisa dengan adanya air dan urease membentuk ammonia dan
carbon dioksida . pada metode modifikasi Bedrthelet ini,ion ammonia bereaksi dengan hypochlorit dan sallycilate membentuk zat warna hijau, Peningkata Abs.Pada 578 nm proporsional dengan konsentrai urea dalam sample.
carbon dioksida . pada metode modifikasi Bedrthelet ini,ion ammonia bereaksi dengan hypochlorit dan sallycilate membentuk zat warna hijau, Peningkata Abs.Pada 578 nm proporsional dengan konsentrai urea dalam sample.
D. Bahan : Serum,plasma (semua plasma kecuali ammoniumheparinat ),urine.
Encerkan urine 1 + 100 dengan aquadest.
Jangan gunakan serum lipemic.stabil 3 hari pada 4 C.
E. Alat :
l. Spektrofotometer
2. Tabung reaksi
3. Beacker glaas
4. Pipet automatic
5. Blue tip dan Yellow tip
F.Reagensia : 1. Reagen standart
2. Reagen R1A
3. Reagen R2
KOMPOSISI REAGEN
R1
|
R2
|
R3
| ||
1. 10505
|
100 ml
|
100 ml
|
1 ml
| |
2. 10506
|
1000 ml
|
-
|
10 ml
| |
3. 10507
|
-
|
1000 ml
|
-
| |
STD
|
3 ml std. urea 80 mg/dl ( 13,3 mmol/l) atau BUN 37,28 mg/dl (6,2 mmol/l)
| |||
PERSIAPAN REAGEN
R1A : Campuran reagen 3 dengan reagen 1 sbb :
Missal : 1 ml R3 + 100 ml R1 ( 1 = 100 bag. )
R2 dan STD siap pakai tanpa pengenceran.
G.Cara Kerja :
Panjang gelombang : Hg 578
Tebal kuvet : 1 cm
Temperatur : 20 – 250 C
Pengukuran terhadap blanko reagen
RB
|
STD
|
SPL
| ||
Sampel
|
-
|
-
|
10 ul
| |
Standard
|
-
|
10
|
-
| |
Reagen RIA
|
1000
|
1000
|
1000 ul
| |
Campur , inkubasi 5 mnt (20-25 C) atau 3 mnt ( 37 C )
| ||||
Reagen R2
|
1000
|
1000
|
1000 ul
| |
Campur, inkubasi 10 menit pada 20 - 25 C atau 5 menit pada 37 C. Ukur Abs. standard dA( STD ) dan sampel dA ( SPL ) terhadap RB dalam waktu 60 menit
| ||||
G. Nilai Rujikan : Serum : 10 – 50 mg/dl atau 1,7 – 8,3 mmol/l
Urine : 20 – 35 mg/24 jam atau 333 – 583 mmol/24 jam
PEMERIKSAAN ASAM URAT
A. Tujuan : Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah
B. Metode : Uricase PAP
C. Prinsip :
Kadar asam urat diukur melalui reaksi dengan uricase. H2O2 bereaksi dibawah katalisa peroksidase dengan 3,5-dichloro-2-hydroxybenzenesulfonic acid (DCHBS) dan 4-aminophenazone (PAP) membentuk zat warna merah violet quinoneimine sebagai indicator
D. Reaksi :
Uricase
peroxidase
E. Bahan : Serum
F. Alat :
⁻ Pipet automatic 20 µl , 1000 µl
⁻ Blue tip
⁻ Yellow tip
⁻ Becker glass
⁻ Tabung venoject
G. Reagensia :
⁻ Reagen enzyme
⁻ Larutan standart asam urat 8 mg/dl
H. Cara Kerja :
⁻ Disiapkan alat dan bahan
⁻ Disiapkan 3 buah tabung venoject, beri tanda (B, St , T)
⁻ Masing – masing tabung dipipet
Blanko
|
Standart
|
Test
| |
Sampel
|
-
|
-
|
20 µl
|
Lart. Standart
|
-
|
20 µl
|
-
|
Rg. Enzym
|
1000 µl
|
1000 µl
|
1000 µl
|
- Dihomogenkan
- Diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 5 menit atau 20-25⁰C selama 10 menit
- Dibaca Absorbance standart dan sampel terhadap reagen blanko pada fotometer
Filter : 546 nm
Program : C/St
Standart : 8,00
- Dicatat dan dilaporkan hasilnya
I. Nilai Rujukan : Pria : 3,4 – 7 mg/dl atau 200 – 420 µmol/liter
Wanita : 2,4 – 5,7 mg/dl atau 140 – 340 µmol/liter
PEMERIKSAAN KREATININ ( Dengan Deprot)
A.Tujuan : Untuk mengetahui kadar kreatinin dalam serum
B. Metode : Jaffe (dengan deproteinase)
C. Prinsip : Kreatinin dalam suasana alkali akan membentuk kompleks warna merah
sampai jingga dengan asam pikrat. Kompleks warna yang terbentuk
sebanding dengan kadar kreatinin dalam sampel.
D. Bahan : Serum
E. Alat : 1. Micropipet 500µ 4. Tabung reaksi
2. Blue tipe 5. Centrifuge
3. Beackerglass 6. Fotometer
F.Reagensia :1.TCA (Tri Chlor Acid) 1,2 N 20
2. Asam pikrat dan NaOH = sebagai reagen kerja 1:1
3. Standar 2
G.Cara Kerja :
Deproteinase
Blanko
|
Standar
|
Tes
| |
Aquadest
|
0,5 ml
| ||
Standar
|
0,5 ml
| ||
Sampel
|
0,5 ml
| ||
Rg TCA
|
0,5 ml
|
0,5 ml
|
0,5 ml
|
Dicentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit
| |||
Diambil supernatannya
|
Λ = 546 nm Standar = 200
Suhu = 25oC Program = c/st
Blanko
|
Standar
|
Tes
| |
Aquadest
|
0,5 ml
| ||
standar
|
0,5 ml
| ||
Sampel
|
0,5 ml
| ||
Rg kerja
|
0,5 ml
|
0,5 ml
|
0,5 ml
|
Diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit . Dibaca pada
|
fotometer dengan λ 546 nm, program c/st , standar 200.
|
H. Nilai Rujikan : Laki-laki = 0,5-0,9 mg/dl
Perempuan = 0,6-1,1mg/dl
PEMERIKSAAN KREATININ (Tanpa Deprot)
A.Tujuan : Untuk mengetahui kadar kreatinin dalam serum
B. Metode : Jaffe (tanpa deproteinase)
C. Prinsip : Kreatinin dengan asam pikrat membentuk kompleks warna orange
merah dalam larutan alkali. Absorbance warna kompleks ini sebanding
dengan konsentrasi kreatinin dalam sampel.
D. Bahan : Serum
E. Alat : 1. Micropipet 500µ 4. Tabung reaksi
2. Blue tipe 5. Centrifuge
3. Beackerglass 6. Fotomete
F.Reagensia :1.Asam pikrat
2. Natrium hidroksida
3. Standar 2 mg/dl
G.Cara Kerja :
Λ = 492 nm Standar = 200
Suhu = 37oC Program = c/st
Dipipet ke dalam kuet
|
semi micro
|
macro
|
Sampel/standar
|
100µl
|
200µl
|
Reagen kerja
|
1000µl
|
2000µl
|
Dicampur dan jalankan stopwatch. Setelah 30 detik dibaca pada
| ||
Fotometer
|
H. Nilai Rujikan : Serum : Laki-Laki :0,6-1,1 mg/dl
Perempuan :0,5-0,9 mg/dl
Urine : 1000-1500 mg/24 jam
PEMERIKSAAN BILIRUBIN DIRECT DAN BILIRUBIN TOTAL
A. Tujuan : Untuk mengetahui kadar Bilirubin Direct (D) dan Bilirubin Total (T)
B. Metode : Jendrassik / Grof
C. Prinsip :
Bilirubin bereaksi dengan Diazotized Sulphanilic Acid (DSA) membentuk zat warna merah azo. Absorbans zat warna ini pada 546 nm sebanding dengan konsentrasi bilirubin dalam sampel. Glucuronides bilirubin yang larut dalam air bereaksi langsung dengan DSA yang mana albumin yang terkonjugasi dalam bilirubin indirect hanya akan bereaksi dengan DSA, dibantu adanya accelerator (zat pemercepat).
Bilirubin total = bilirubin direct + bilirubin indirect.
D. Reaksi : Asam sulfanilic + natrium nitrit DSA
E. Bahan : Serum atau plasma heparin.
Hindari hemolisis. Sampel harus terlindungi dari sinar.
Stabilitas : Bilirubin stabil selama 3 hari bila disimpan terlindung dari sinar pada 2-8°C.
F. Reagen :
1. 1 x 100 ml reagen Bilirubin Total (tutup putih)
Asam sulfanilic 14 mmol/l
Asam hydroclorit 250 mmol/l
Caffeine (accelerator) 200 mmol/l
Natrium benzoate 420 mmol/l
2. 1 x 9 ml reagen T-Nitrit (tutup putih)
untuk pengukuran Bilirubin Total
Natrium nitrit 14 mmol/l
3. 1 x 100 ml reagen Bilirubin Direct (tutup merah)
Asam sulfanilic 14 mmol/l
Asam hydroclorit 250 mmol/l
4. 1 x 9 ml reagen D-Nitrit (tutup merah)
untuk pengukuran Bilirubin Direct
Natrium nitrit 0.9 mmol/l
G. Alat :
1. Micropipet
2. Tip biru dan tip kuning
3. Tabung reaksi
4. Fotometer
H. Cara Kerja :
a. Persiapan reagen dan stabilitas
1. Kedua reagen dan larutan nitrit siap pakai.
2. Stabil sampai tanggal kadaluarsa bila tidak dibuka dan disimpan pada 15-25°C.
b. Pemeriksaan
Panjang gelombang : 546 nm
Celah optik : 1 cm
Suhu : 20-25°C
Pengukuran : terhadap blanko sampel
c. Prosedur
1. Bilirubin Total
Pipet ke dalam cuvet
|
Blanko sampel
|
Sampel
|
Reagen, bilirubin total (1)
Reagen T-Nitrit
|
1000 µl
|
1000 µl
|
-
|
40 µl
| |
Campur dengan baik, inkubasi selama 5 menit.
| ||
Sampel
|
100 µl
|
100 µl
|
Campur, inkubasi pada suhu kamar selama 10 sampai 30 menit.
Ukur absorbans sampel terhadap blanko sampel (∆A546)
|
2. Bilirubin Direct
Pipet ke dalam cuvet
|
Blanko sampel
|
Sampel
|
Reagen, bilirubin direct (3)
Reagen D-Nitrit
|
1000 µl
|
1000 µl
|
-
|
40 µl
| |
Campur dengan baik, inkubasi selama 2 menit.
| ||
Sampel
|
100 µl
|
100 µl
|
Campur, inkubasi pada suhu kamar selama 5 menit tepat.
Ukur absorbans sampel terhadap blanko sampel (∆A546)
|
I. Interpretasi Hasil :
Linearitas : Pemeriksaan linear sampai 25 mg/dl. Untuk konsentrasi bilirubin melebihi 25 mg/dl, encerkan sampel 1 + 4 dengan garam fisiologis (0.9%) dan ulangi pemeriksaan. Kalikan hasil dengan 5.
J. Perhitungan :
Hitung konsentrasi bilirubin total dan direct dengan menggunakan faktor 13.0
Konsentrasi bilirubin (mg/dl) = ∆A546 x 13.0
(mg/dl) x 17.1 = (µmol/l)
K. Nilai Rujukan :
Bilirubin total
|
mg/dl
|
µmol/l
|
Pada kelahiran, sampai
5 hari, sampai
1 bulan, sampai
Dewasa, sampai
|
5
12
1.5
1.1
|
85.5
205.0
25.6
18.8
|
Bilirubin direct
| ||
Dewasa, sampai
|
0.25
|
4.3
|
ALKALI PHOSPATASE
A. Pemeriksaan : Alkali Phosphatase
B. Tujuan : Untuk mengetahui kadar Alkali phosphat
C. Metode : Optimised Standard Methode sesuai dengan rekomendasi
DGKC.
D. Prinsip : p – Nitrophenyl phosphate + H2O <===> phosphatase
+ p - nitrophenol
E. Reagen : 1. Reagen Buffer
2. Larutan Substrat
F. Bahan : Serum, plasma heparin atau EDTA
G. Alat : Tabung reaksi , mikropipet 20 µl , 1000 µl, blue and yellow tip,
beacker glass, fotometer
H. Cara kerja :
· Filter : 405 nm
· Program : K20
· Tebal kuvet : 1 cm
· Temperature : 20-250 C
· Pengukuran terhadap udara
· Faktor : 2757
Test
| |
Reagen Kerja
|
1000 µl
|
Sampel
|
20 µl
|
Campur, ukur absorbans dan pada saat bersamaan jalankan stopwatch. Ulangi pengukuran setelah 1, 2 dan 3 menit.
|
I. Nilai normal dalam serum atau plasma :
Wanita : 64 – 306 U/L
Pria : 80 – 306 U/L
PEMERIKSAAN SGOT
1. Tujuan : Untuk mengetahui kadar SGOT di dalam darahseseorang secara fotometris.
2. Metode Pemeriksaan : Modifikasi IFCC
3. Prinsip : NADH dioksidasi menjadi NAD+ menghasilkan penurunan absorben pada 340nm yang secara langsung sebanding dengan aktivitas GOT(Glutamin Okdaloasetat Transaminase)
4. Reaksi : L-Aspartat + 2-oxoglutarate
GOT Oxaloacetate + L-GlutamateOxaloacetate + NADH + H+
MDH L-Malate + NAD + H
5. Reagen :
a. Aquadest
b. Reagen 1
c. Reagen 2
7. Alat :
§ Tabung reaksi
§ Rak tabung reaksi
§ Mikropipet 100cc , 200cc , 1000cc
§ Fotometer
8. Prosedur :
a. Pembuatan Reagen Kerja
Reagen 1 = 800 u/L + Reagen 2 = 200 u/L . Perbandingan = 4 : 1
b. Prosedur Kerja
Sampel
|
100 u/L
|
Reagen Kerja
|
1000 u/L
|
c. Pengukuran
· Program : Kinetik 2
· Panjang Gelombang : 340nm
· Suhu : 37◦C
· Faktor : 1745
d. Homogenkan , baca absorbansi terhadap udara setelah 1 menit dan jalankan timer . Baca absorbansi lagi setelah tepat 1, 2, dan 3 menit
e. Nilai Normal : Laki – Laki = <37 u/L , Perempuan = < 31 u/L
PEMERIKSAAN SGPT
Tujuan
untuk mengetahui fungsi hati
Metode
IFCC (International Federation of Clinical Chemistry
Prinsip
metode kinetik untuk mengukur akivitas ALAT berdasarkan rekomendasi Expert Panel of the IFCC(International Federation of Clinical Chemistry)
Reaksi
2-Oxoglutarate + L-alanine GPT→L-glutamate + pyruvate
Pyruvate + NADH + H → LDH L-lactate + NAD
Bahan
Serum,plasma Heparin atau EDTA.Hindari hemolisa!
Alat
- Fotometer 4010
- Pipet automatic 200ul,1000ul,100ul
- Stopwatch
- Cuvet
Cara kerja
- Panjang gelombang : Hg 365nm,340nm,atau 334nm
- Celah optic : 1cm
- Suhu : 25-37°C
- Pengukuran : terhadap udara (penurunan absorbans)
Hangatkan reagen dan cuvet pada suhu yang dikehendaki.Suhu harus dijaga konstan( ±0,5°C) selama pemeriksaan.
Prosedur 1 dengan start sampel
Pipet ke dalam cuvet
|
25°C atau 30°C
|
37°C
|
Sampel
|
200ul
|
100ul
|
Reagen kerja
|
1000ul
|
1000ul
|
Campur,baca absorbans setelah 1 menit dan jalankan stopwatch.
Baca absorbans lagi tepat setelah 1,2 dan 3 menit
|
Prosedur 2 dengan start reagen
Pipet ke dalam cuvet
|
25°C,30°C
|
37°C
|
Sampel
|
200ul
|
100ul
|
Reagen 1
|
1000ul
|
1000ul
|
Campur,inkubasi selama 5 menit dan jalankan stopwatch
| ||
Reagen 2
|
250ul
|
250ul
|
Campur,baca absorbans setelah I menit dan jalankan stopwatch.
Baca absorbans lagi tepat setelah 1,2,3 menit.
|
Perhitungan/Interpretasi hasil
Untuk perhitungan absorbans per menit dalam 0,06-0,08 (Hg 365nm) atau 0,12-0,16 (Hg 334,340nm) , prosedur 1+2 pengukuran hanya dari 2 menit pertama digunakan untuk (1 menit inkubasi,2 menit pengukuran).Hitung aktivias GPT dalam sampel menggunakan factor berikut:
Prosedur 1 dengan start sampel
Hg 334nm
|
Hg 340nm
|
Hg 365nm
| |
Ul (25°C,30°C)
|
971
|
952
|
1765
|
Ul (37°C)
|
1780
|
1745
|
3235
|
Prosedur 2 dengan start reagen
Hg 334nm
|
Hg 340nm
|
Hg 365nm
| |
Ul (25°C,30°C)
|
1173
|
1151
|
2132
|
Ul (37°C)
|
2184
|
2143
|
3971
|
Nilai rujukan
Suhu
|
25°C
|
30°C
|
37°C
|
Pria
|
22ul
|
30ul
|
42ul
|
Wanita
|
17ul
|
23ul
|
32ul
|
0 Response to " "
Post a Comment