Laju Endap Darah – Pengertian & Cara Pemeriksaan
Laju endap darah kadang disebut pula kecepatan endap darah atau KED dan ESR dalam bahasa Inggris – Erithrocyte Sedimentation Rate. Laju Endap Darah merupakan suatu pengukuran kecepatan sel-sel darah merah yang jatuh ke bagian dasar suatu tabung uji. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah ada penyakit infeksi / kolagen atau terjadi keganasan. LED sering pula digunakan untuk membedakan jenis peradangan atau tingkat yang hampir mirip dan sulit dibedakan. Namun pengujian ini sendiri masih dibantah oleh beberapa ahli. Ada yang berpendapat bahwa pengujian LED atau tidak begitu akurat karena pada saat pemeriksaan masih terpengaruh oleh kondisi fisiologis. Namun, mari kita ketahui lebih dalam mengenai Laju Endap Darah atau sering disebut sebagai LED ini.
Metode Laju Endap Darah
Bagaimana metode Laju Endap Darah dilakukan? Setidaknya ada 2 cara yakni sebagai berikut:
1. Metode Wintrobe
2. Metode Westergreen
2. Metode Westergreen
Sebenarnya kedua metode di atas tidak begitu berbeda hasilnya, namun dengan catatan apabila nilai LED masih di angka batas normal. Namun apabila nilai LED meningkat, metode Wintrobe menjadi kurang meyakinkan. Oleh karena itu, kebanyakan ahli medis lebih memilih metode Westergreen. Hal ini sejalan dengan rekomendasi dari ICSH atau International Commitee for Standardization in Hematology. Mari simak bagaimana cara kerja metode Westergreen.
Prosedur Metode Westergreen
Guna melangsungkan pemeriksaan Laju Endap Darah, yang dibutuhkan adalah sampel darah yakni citrat 4:1 atau 4 bagian darah dari vena ditambah 1 bagian dari natrium sitrat 3,2%. Atau bisa pula menggunakan darah EDTA yang sudah diencerkan bersama NaCL 0.85% 4:1 yakni 4 bagian darah dari EDTA ditambah dengan 1 bagian NaCl 0.85%. Lakukan homogenisasi sampel tersebut dilakukan pemeriksaan. Setelah itu, sampel darah dapat dimasukkan ke tabung Westergreen sampai skala 0. Tabung kemudian diletakkan ke rak dengan posisi tabung tegak lurus dan pastikan jauh dari sinar matahari langsung juga getaran. Diamkan selama 1 jam, lalu catata berapa skala mm terjadinya penurunan eritrosit.
Nilai rujukan dalam metode Westergreen adalah sebagai berikut:
-0-15 mm/jam untuk pria
-0-20 mm/jam untuk wanita
-0-20 mm/jam untuk wanita
Namun sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi pemeriksaan laboratorium untuk Laju Endap Darah ini, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Penurunan fibrinogen atau karena bayi baru lahir mengurangi LED.
2. Pengaruh penggunaan obat mengurangi LED.
3. Gula darah tinggi mengurangi LED.
4. Albumin serum mengurangi LED.
5. Fosfolipid serum juga mengurangi LED.
6. Kelebihan antikoagulan dalam tubuh mengurangi nilai LED.
7. Penurunan suhu tubuh juga mengurangi LED.
2. Pengaruh penggunaan obat mengurangi LED.
3. Gula darah tinggi mengurangi LED.
4. Albumin serum mengurangi LED.
5. Fosfolipid serum juga mengurangi LED.
6. Kelebihan antikoagulan dalam tubuh mengurangi nilai LED.
7. Penurunan suhu tubuh juga mengurangi LED.
Sementara itu, nilai LED mengalami peningkatan apabila terjadi beberapa faktor berikut:
1. Sedang dalam masa hamil trisemester ke-2 dan ke-3.
2. Mentruasi.
3. Penggunaan obat.
4. Keberadaan kolesterol dalam tubuh.
5. Fibrinogen.
6. Globulin.
7. Kemiringan tabung.
8. Peningkatan suhu.
2. Mentruasi.
3. Penggunaan obat.
4. Keberadaan kolesterol dalam tubuh.
5. Fibrinogen.
6. Globulin.
7. Kemiringan tabung.
8. Peningkatan suhu.
Tidak hanya memengaruhi peningkatan dan penurunan tetapi juga terdapat masalah klinik lainnya dalam pemeriksaan Laju Endap Darah. Masalah klinik tersebut mencakup penurunan dan peningkatan kadar. Apa-apa saja itu? Berikut paparannya:
1. Peningkatan kadar:
-Demam rematik.
-Artritis reumatoid.
-MCI akut
-Penyakit kanker, seperti kanker lambung, payudara, hati, ginjal dan kolon.
-Penyakit Hodgkin
-Limfosarkoma
-Endokarditis bakterial
-Gout
-Hepatitis
-Mieloma Multipel
-Sirosis Hati
-Glomerulonefritis
-Tuberkulosis
-Sifilis
-Inflamasi panggul akut
-Terdapat penyakit hemolitik pada bayi yang baru lahir atau disebut pula eritroblastosis fetalis.
-Kehamilan pada trisemester ke-2 dan ke-3.
-Penisilamin atau dikenal dengan Cuprimine.
-Prokainamid atau dikenal dengan Pronestyl.
-Kontrasepsi oral.
-Vitamin A.
-Teofilin.
-Artritis reumatoid.
-MCI akut
-Penyakit kanker, seperti kanker lambung, payudara, hati, ginjal dan kolon.
-Penyakit Hodgkin
-Limfosarkoma
-Endokarditis bakterial
-Gout
-Hepatitis
-Mieloma Multipel
-Sirosis Hati
-Glomerulonefritis
-Tuberkulosis
-Sifilis
-Inflamasi panggul akut
-Terdapat penyakit hemolitik pada bayi yang baru lahir atau disebut pula eritroblastosis fetalis.
-Kehamilan pada trisemester ke-2 dan ke-3.
-Penisilamin atau dikenal dengan Cuprimine.
-Prokainamid atau dikenal dengan Pronestyl.
-Kontrasepsi oral.
-Vitamin A.
-Teofilin.
2. Penurunan kadar:
-Penyakit anemia sel sabit.
-Mononukleus infeksiosa.
-Polisitemia vera.
-Artritis degenaratif.
-Angina pektoris.
-Pengaruh penggunaan obat seperti kinin, Etambutol, aspirin, prednison dan kortison.
-Mononukleus infeksiosa.
-Polisitemia vera.
-Artritis degenaratif.
-Angina pektoris.
-Pengaruh penggunaan obat seperti kinin, Etambutol, aspirin, prednison dan kortison.
Mungkin masih agak sulit dicerna oleh orang awam. Namun, semoga artikel pemeriksaan Laju Endap Darah ini bermanfaat bagi Anda. Terutama ketika Anda akan melakukan pemeriksaan di laboratorium yang menggunakan metode ini, sudah tahu sedikit mengenai LED.
0 Response to "LED"
Post a Comment