LAPORAN KIMIA KLINIK BAG 1
PEMERIKSAAN REDUKSI URIN
TUJUAN : Untuk Mengetahui Hasil Reduksi Pada Sampel Urine.
PRINSIP
Zat pereduksi urin dapat mereduksi ion-ion logam tertentu dalam larutan basa seperti Cu, Bi, Hg, Fe. Dalam test benedict dan fehling, glukosa dan bahan pereduksi dalam urin akan mereduksi cuprisulfat yang berwarna biru menjadi endapan cuprooksida yang berwarna merah dalam suaasana alkali.
Zat pereduksi urin dapat mereduksi ion-ion logam tertentu dalam larutan basa seperti Cu, Bi, Hg, Fe. Dalam test benedict dan fehling, glukosa dan bahan pereduksi dalam urin akan mereduksi cuprisulfat yang berwarna biru menjadi endapan cuprooksida yang berwarna merah dalam suaasana alkali.
METODE : Percobaan Benedict
BAHAN
1. Urine Sewaktu
1. Urine Sewaktu
2. Urin post pradial
PERALATAN
1. Tabung reaksi .
2. Rak tabung reaksi .
3. Lampu spirtus .
Penjepit tabung.
1. Tabung reaksi .
2. Rak tabung reaksi .
3. Lampu spirtus .
Penjepit tabung.
REAGENT
Benedict kualitatif ,
Benedict kualitatif ,
a. Cupri Sulfat (SuSO4.5H2O) ...................................... 17,3 gram.
b. Tri sodium Citrate (Na3C6H5O7.2H2O) ................... 173,0 gram.
c. Sodium carbonat (Na2CO3.2H2O) .......................... 100 gram.
• atau Na2CO3.10H20) ........................................... 200 gram.
d. Aquadest ad ............................................................ 100 ml.
PROSEDUR
1. Memasukkan 5 ml reagent benedict dalam tabung reaksi
2. Meneteskan 5 – 8 tetes urin dalam tabung.
3. Memasukkan tabung dalam air mendidih selama 5 menit atau diatas nyala api selama 2 menit penuh.
4. Mengangkat tabung mengkocok isi kemudian membaca hasil reduksi.
CARA PENILAIAN HASIL
Negative ( - ) : tetap biru jernih atau sedikit kehijau hijauan dan agak keruh.
Positif + atau 1+ : hijau kekuning kuningan dan keruh ( sesuai dengan 0,5–5% glukosa ).
Positif ++ atau 2+ : kuning keruh ( 1–1,5% glukosa ).
Positif +++ atau 3+ : jingga atau warna lumpur keruh ( 2–3% glukosa ).
Positif ++++ atau 4+ : merah keruh atau merah bata ( >3,5% glukosa ).
PEMERIKSAAN PROTEIN URIN
TUJUAN : Untuk Mengidentifikasi Protein Pada Sampel Urine
PRINSIP
Adanya protein dalam urine dapat dinyatakan dengan adanya penambahan sulfosalicyl untuk mendekatkan ke titik isoelektris, dimana kekeruhan yang timbul dinilai secara semikuantitatif.
Adanya protein dalam urine dapat dinyatakan dengan adanya penambahan sulfosalicyl untuk mendekatkan ke titik isoelektris, dimana kekeruhan yang timbul dinilai secara semikuantitatif.
METODE : Prinsip asam sulfosalicyl.
BAHAN
1. Urin Pagi
1. Urin Pagi
2. Urin sewaktu
PERALATAN
1. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi.
1. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi.
2. Pipet tetes.
3. Lampu spirtus.
4. Penjepit tabung.
REAGENT
Larutan asam sulfosalicyl 20%.
PROSEDUR
1. Mengisi 2 buah tabung masing masing 2 ml urin jernih.
2. Tabung pertama menambahkan 8 tetes larutan asam sulfosalicyl 20% kemudian dikocok.
3. Membandingkan isi tabung yang pertama dengan yang kedua dinilai kalau
tetap sama jernihnya test terhadap protein berhasil negatif.
4. Jika tabung pertama lebih keruh daripadda yang kedua. Memanasi tabung
yang pertama diatas nyala api sampai mendidih, kemudian mendinginkannya
dengan air yang mengalir.
a. Jika kekeruhan tetap ada waktu pemanasan dan tetap ada juga setelah
dingin kembali test terhadap protein positif, protein mungkin albumin,
globulin, atau keduanya.
b. Jika kekeruhan hilang pada waktu pemanasan tetapi muncul lagi setelah
dingin mungkin sebabnya protein benje jones dan perlu diselidiki lebih
lanjut.
CARA MENILAI HASIL
Negative ( - ) : tidak ada kekeruhan sedikitpun juga.
Positif +/1+ : ada kekeruhan ringan tanpa butir butir kadar protein kira kira 0,01-0,05%
Positif++/2+ : kekeruhan mudah dapat dilihat dan tampak butir butir
dalam kekeruhan itu 0,05- 0,2%.
Positif+++/3+ : urin jelas keruh dan kekeruhan itu berkeping keping 0,2-0,5%.
Positif++++/4+ : urin sangat keruhdan kekeruhan berkeping keping besar
atau bergumpal atau memadat >0,5% jika terdapat lebih
dari 3% protein terjadi bekuan.
PEMERIKSAAN BILIRUBIN URIN
TUJUAN : Untuk Pemeriksaan Bilirubin Pada Sampel Urin.
PRINSIP
Iodine (lugol iodine solution atau tincture iodine) ditambahkan kedalam urin yang mengandung pigmen empedu, akan terbentuk warna hijau.
Iodine (lugol iodine solution atau tincture iodine) ditambahkan kedalam urin yang mengandung pigmen empedu, akan terbentuk warna hijau.
METODE Oksidasi (percocaan lugol iodine).
BAHAN
1. Urine sewaktu.
1. Urine sewaktu.
REAGENT
lugol iodine, fengan komposisi:
lugol iodine, fengan komposisi:
o Iodine....................... 1 g
o KI.............................. 2 g
o Aquadest ad............ 100 ml
PERALATAN
1. Tabung reaksi.
1. Tabung reaksi.
2. Rak tabung reaksi.
3. Gelas ukur.
4. Pipet tetes.
PROSEDUR
1. Memasukkan 4 ml urin pada tabung reaksi.
2. Menambahkan 4 tetes larutan lugol iodine, mengkocok tabung pelan pelan
3. Melihat perubahan warna yang terjadi setelah beberapa saat terjadi warna hijau.
0 Response to "BILIRUBIN URIN"
Post a Comment