Aborsi

Jenis Dan Penyebab Aborsi


Kata aborsi/abortus diserap dari bahasa Inggris yaitu “abortion” yang berasal dari bahasa latin yang berarti pengguguran kandungan atau keguguran. Menurut WHO, definisi aborsi adalah penghentian kehamilan dengan alasan apapun sebelum buah kehamilan dapat bertahan hidup di luar kandungan ibunya.
Definisi aborsi/abortus menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) adalah pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium perkembangannya sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai (38-40 minggu) atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan (berat kurang dari 500 gram atau kurang dari 20 minggu).
Terhentinya Proses Kehamilan Sebelum Janin Dapat Hidup Di Luar Kandungan
Definisi menurut dunia kedokteran bahwa kelahiran janin di bawah 22 minggu dianggap sebagai aborsi. Hal ini di karenakan janin yang memiliki berat di bawah 500 gram tidak mungkin hidup di luar kandungan.
Abortus pun di bagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
  • Abortus Komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
  • Abortus Inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang tertinggal.
  • Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang di tandai dengan serviks yang telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim.
  • Abortus Iminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan pervagina, sedangkan jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
  • Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih dalam kandungan.
  • Abortus Habitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih.
Untuk menangani pasien abortus, ada beberapa langkah yang dibedakan menurut jenis abortus yang dialami, antara lain :
  • Abortus Komplet
Tidak memerlukan penanganan penanganan khusus, hanya apabila menderita anemia ringan perlu diberikan tablet besi dan dianjurkan supaya makan makanan yang mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.
  • Abortus Inkomplet
Bila disertai dengan syok akibat perdarahan maka pasien di infus dan di lanjutkan transfusi darah. Setelah syok teratasi, di lakukan kuretase, bila perlu pasien dianjurkan untuk rawat inap.
  • Abortus Insipiens
Biasanya dilakukan tindakan kuretase bila umur kehamilan kurang dari 12 minggu yang disertai dengan perdarahan.
  • Abortus Iminens
Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan karena cara ini akan mengurangi rangsangan mekanis dan menambah aliran darah ke rahim. Ditambahkan obat penenang bila pasien gelisah.
  • Missed Abortion
Dilakukan kuretase. Cuman harus berhati-hati karena terkadang plasenta melekat erat pada rahim.
Abortus pada wanita hamil bisa terjadi karena beberapa sebab diantaranya, Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan inilah yang paling umum menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum umur kehamilan 8 minggu.
Faktor yang menyebabkan kelainan ini antara lain :
  • Faktor kelainan kromoson /genetik
  • Faktor kelainan tempat menempelnya hasil pembuahan yang tidak bagus atau kurang sempurna
  • pengaruh zat zat yang berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat obatan, tembakau, alkohol dan infeksi virus
  • Faktor kelainan pada plasenta
  • Faktor kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada mulut rahim
  • Faktor kelainan bentuk rahim terutama rahim yang lengkungannya ke belakang (secara umum rahim melengkung ke depan), mioma uteri
  • Faktor kelainan bawaan pada rahim

0 Response to "Aborsi"

Post a Comment